Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Percepat Layanan, Askrindo Perkuat Sistem IT Bank Daerah

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) menargetkan dapat mengintegrasikan 30% jaringan dataasuransi jiwa kredit dan penjaminan kredit hingga akhir 2016.n
PT Askrindo. /Bisnis.com
PT Askrindo. /Bisnis.com

Binis.com, JAKARTA - PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) menargetkan dapat mengintegrasikan 30% jaringan dataasuransi jiwa kredit dan penjaminan kredit hingga akhir 2016.

Kurmansyah, Sekretaris Perusahaan Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), mengatakan dari penguatan teknologi informasi ini maka layanan bagi nasabah dapat ditingkatkan menjadi lebih cepat dan efisein.

"Selama ini [pencatatan premi maupun proses klaim] dilakukan secara manual, dengan jaringan ini maka akan real time," kata Kurmansyah, Rabu (23/3/2016).

Dia menambahkan sepanjang 2016 untuk tahap awal sistem penunjang ini dapat terpasang di 30% bank pembangunan daerah (BPD). Namun, dalam jangka panjang pemasangan aplikasi ini ditargetkan dapat dipasang pada seluruh BPD.

Kurmansyah meyakini dengan efisiensi dan penguatan aplikasi ini maka target laba perusahaan dapat terealisasi. Perusahaan menargetkan dapat meraup laba bersih senilai Rp1,3 triliun di 2016 atau tumbuh 30% dibanding realisasi tahun lalu.

Dia menjelaskan laba ini berasal dari seluruh lini bisnis. Namun perusahaan lebih menitikberatkan pada bisnis asuransi dan penjaminan untuk mendukung program pemerintah. "Dari dulu Askrindo memang lebih dikenal sebagai jagonya kredit program," katanya.

Antonius C.S. Napitupulu, Direktur UtamaAskrindo, optimistis pihaknya mampu merealisasikan target tersebut kendati kinerja ekonomi nasional belum akan meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu.

Menurutnya, bisnis asuransi kredit pada tahun ini akan dapat digenjot pada sektor infrastruktur. Sedangkan tahun lalu realisasi laba bersih itu terutama berasal dari lini bisnis asuransi kredit menengah dan penjaminan proyek atausuretyship.

Sedangkan penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) yang sebelumnya menjadi andalan sumber laba mengalami penurunan sebab program pemerintah itu baru dimulai lagi pada September 2015. Antonius mengungkapkan laba 2015 bertumbuh 49,25% dibandingkan laba bersih sepanjang 2014 yang tercatat sebesar Rp670 miliar.

Antonius mengatakan dampak perlambatan ekonomi cukup terasa di sektor asuransi kredit pada tahun lalu. Lonjakan klaim masih disumbang oleh segmen mikro, baik di lini bisnis KUR maupun Non KUR.

Segmen tersebut menyumbang 60% dari total klaim. Pasalnya, mayoritas debitur segmen mikro adalah pedagang yang kewajiban membayarnya tersendat akibat perlambatan ekonomi. "Masih dipengaruhi oleh NPL [non performing loan] perbankan yang tinggi karena ekonomi saat ini jadi berpengaruh," jelas Antonius.

Karena itu, Antonius berharap pada tahun ini ekonomi tumbuh lebih baik sehingga kredit perbankan tumbuh positif dan rasio klaim lebih terkendali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper