Bisnis.com, SEMARANG - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Indonesia Eximbank terus menyosialisasikan produk terbaru terkait pemberian kredit usaha rakyat berorientasi ekspor (KURBE).
Dewan Direktur Indonesia Eximbank Susiwijono mengatakan pihaknya akan terus mendorong pelaku usaha ekspor untuk bisa mengembangkan usahanya, termasuk di wilayah Jawa Tengah.
"Menyikapi perlambatan ekonomi global yang terjadi sepanjang 2015, kami memperoleh penugasan khusus dari pemerintah yang bertujuan meningkatkan ketahanan usaha dan kesempatan kerja bagi pelaku usaha ekspor," ujarnya saat melakukan sosialisasi di Jateng, Selasa (31/5/2016).
Dalam rangka menggali potensi ekspor nasional dari unit usaha mikro kecil dan menengah, sambungnya, Eximbank telah mengeluarkan program KURBE. Menurutnya, fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha UMKM di Jateng.
Dia mengatakan tidak ada batasan khusus terkait jumlah dana KURBE yang bisa disalurkan pada tahun ini. Pihaknya mencoba mendorong penyaluran sebesar-besarnya.
Direktur Pelaksana II Indonesia Eximbank Isnen Sutopo menilai beberapa usaha di sektor pengolahan kayu dan tekstil di Jateng sangat potensial untuk dikembangkan di pasar ekspor.
"Kami akan mendorong di situ. Beberapa sektor lainnya seperti alas kaki dan pengolahan ikan juga potensial. Selain itu, pemerintah Jateng juga bisa mengusulkan pembiayaan ekspor untuk batik atau produk lainnya seperti gula semut," paparnya.
Sebagai informasi KURBE terbagi dalam tiga jenis produk, yakni KURBE Mikro dengan plafon maksimal Rp5 miliar, KURBE Kecil plafon Rp25 miliar, dan KURBE Menengah plafon Rp50 miliar. Jangka waktu dari kredit tersebut maksimal tiga tahun sampai lima tahun. Tingkat suku bunga dari produk ini sebesar 9%