Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Tunas Finance (MTF) Catat Pembiayaan Alat Berat Rp159 Miliar

Pembiayaan alat berat PT Mandiri Tunas Finance pada awal kuartal kedua tahun ini mencapai Rp159,6 miliar.
Mandiri Tunas Finance/mtf.co.id
Mandiri Tunas Finance/mtf.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Pembiayaan alat berat PT Mandiri Tunas Finance pada awal kuartal kedua tahun ini mencapai Rp159,6 miliar.

Direktur Pemasaran MTF Harjanto Tjitohardjojo mengatakan pada April 2016 tercatat pembiayaan alat berat yang disalurkan anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. itu bertumbuh sebesar 54,2% yaitu dari Rp103,5 miliar pada april 2015 menjadi Rp159,6 miliar pada April 2016.

“Pembiayaan untuk alat berat ini diajukan oleh nasabah yang besar-besar, sebagian besar alat beratnya digunakan untuk distribusi, dan infrastruktur,” kata Harjanto kepada Bisnis.com, Selasa (31/5/2016).
 
Dia mengungkapkan dari total realisasi pembiayaan perseroan sampai dengan April 2016, penyaluran pembiayaan alat berat yang termasuk dalam lini bisnis sewa guna usaha memang belum terlalu besar. Dia menuturkan, masih lesunya kinerja sektor pertambangan dan perkebunan menyebabkan perusahaan cenderung berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan kepada segmen tersebut.

Adapun, sampai dengan April 2016, MTF telah menyalurkan pembiayaan Rp6,27 triliun. Angka tersebut bertumbuh sebesar 25,8% jika dibandingkan realisasi pembiayaan tahun lalu yaitu Rp4,98 triliun. Sementara, total pembiayaan yang akan disalurkan sepanjang tahun ini ditargetkan mencapai Rp18 triliun.
 
“Pembiayaan terbesar kami masih di segmen pembiayaan konsumen untuk kendaraan roda empat,” ujarnya.
 
Berdasarkan ikhtisar data keuangan yang dipublikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2016 menunjukkan penurunan total piutang pembiayaan sebesar 1,07% jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.
 
Data OJK menunjukkan piutang pembiayaan dari perusahaan pembiayaan (multifinance) mencapai Rp364,7 triliun pada April 2016 atau turun sebesar 1,07% jika dibandingkan piutang pembiayaan pada April 2015 yang tercatat sebesar Rp368,65 triliun.

Dari total piutang pembiayaan sebesar Rp364,7 triliun, kontribusi pembiayaan dari lini bisnis sewa guna usaha mencapai Rp101,3 triliun atau berkontribusi sebesar 27,7%, dan lini bisnis anjak piutang tercatat Rp11,15 triliun atau mencapai 3,05%.

Kemudian, pembiayaan kartu kredit mencapai Rp108 miliar atau sebesar 0,29%, sedangkan kontributor terbesar berasal dari pembiayaan konsumen yang mencapai RpRp252,14 triliun atau berkontribusi sebesar 69,13%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper