Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar: Pembentukan Induk Usaha BUMN Sektor Energi Untungkan PGN

Pakar energi menyatakan pembentukan perusahaan induk bidang energi dinilai akan membawa keuntungan bagi PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk.
Pipa gas/Ilustrasi-Antara
Pipa gas/Ilustrasi-Antara

BIsnis.com, JAKARTA - Pakar energi menyatakan pembentukan perusahaan induk bidang energi dinilai akan membawa keuntungan bagi PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk.

Pakar bidang ketahanan energi dan pengajar geoekonomi pada Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Dirgo D. Purbo mengatakan PGN bisa mendapatkan akses langsung ke sumber gas yang dimiliki PT Pertamina (Persero).  

“PGN sebagai perusahaan yang posisinya sebagai distributor gas akan mendapatkan akses langsung dengan sumber energi dan ini tentu memberikan suatu advantage, dan akan memberikan dampak positif dalam hal biaya operasional,” kata Dirgo, Jumat (10/6/2016).

Tidak hanya keuntungan bagi PGN, perusahaan publik yang 57% sahamnya dimiliki negara. Holding ini juga akan menjadikan operasional Pertamina dan PGN menjadi lebih efektif dan efisien.

Hal ini akan berdampak positif terhadap biaya operasional, yang akan berkurang secara korporat. Dengan demikian, biaya operasional akan jauh lebih murah. Besarnya biaya yang terpangkas dengan adanya integrasi operasional antara Pertamina dan PGN tersebut, lanjut Dirgo, bisa mencapai 30%.

Menurut Dirgo, peningkatan efektivitas dan efisiensi terjadi, karena Pertamina dan PGN memiliki aset operasional yang sama, seperti fasilitas operasi, perlengkapan dan sistem kontrol.

Dengan penggabungan aset operasional tersebut akan mengurangi faktor gangguan pasokan dari sumber energinya, dalam hal ini Pertamina di hulu dan PGN di hilir yang dioperasikan dalam satu manajemen.

Selain itu, tak kalah penting, penggabungan PGN ke Pertamina juga akan memberikan dampak positif terhadap ketahanan energi nasional.

Pasalnya, lanjut Dirgo, karena holding bisa memperkuat sektor minyak dan gas nasional. "Langkah strategis inilah yang memperkuat posisi industri migas secara vertikal. Integrasi merupakan kekuatan fundamental dari industri migas," katanya.

Pengamat dan dosen Ketahanan Energi Universitas Pertahanan Yanif Dwi Kuntjoro menambahkan integrasi PGN ke Pertamina akan mengurangi biaya investasi dalam infrastruktur energi. Misalnya, aspek biaya koordinasi atau komunikasi. Belum lagi hal lain, seperti kompetensi dan kompetisi sumber daya manusia yang menjadi satu atap.

"Kedua perusahaan lebih singkat, cepat, murah dalam berkoordinasi ataupun berkomunikasi. Sehingga diharapkan melalui logika rasional berdampak pada harga gas semakin turun," ujarnya.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memutuskan menjadikan Pertamina sebagai induk usaha BUMN di sektor energi. PGN akan menjadi salah satu anak usaha holding BUMN energi tersebut. Kementerian BUMN menargetkan pembentukan holding BUMN energi bisa dituntaskan pada 2016. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper