Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Holding BUMN Pangan Disetujui, Bulog Jadi Holding Company

Holding BUMN pangan akhirnya disetujui untuk dibentuk tahun ini bersama holding energi, pertambangan, jalan tol, jasa keuangan dan perumahan yang sebelumnya telah diwacanakan.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) dan Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti (kanan) meninjau stok beras di Gudang Nomor 28 di Bulog Divre Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (2/10)./Antara-Widodo S Jusuf
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) dan Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti (kanan) meninjau stok beras di Gudang Nomor 28 di Bulog Divre Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (2/10)./Antara-Widodo S Jusuf
Bisnis.com, JAKARTA – Holding BUMN pangan akhirnya disetujui untuk dibentuk tahun ini bersama holding energi, pertambangan, jalan tol, jasa keuangan dan perumahan yang sebelumnya telah diwacanakan.
 
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan Perum Badan Usaha dan Logistik (BULOG) akan menjadi holding company BUMN Pangan yang disetujui dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Jumat (12/8/2016).
 
 Bulog akan membawahi BUMN pangan lainnya, yaitu PT Sang Hyang Seri,PT Pertani , PT Bhanda Ghara Reksa dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
 
Rini mengharapkan dengan pembentukan holdingBUMN dapat melakukan pembangunan di seluruh pelosok Tanah Air tanpa mengganggu APBN.
 
"Ini penekanan Presiden. Untuk itu kita harus punya infrastruktur yang kuat. Presiden tekankan holdingisasi ini berdasar pasal 33 UUD 1945," katanya, usai rapat terbatas di kompleks Istana Kepresidenan.
 
Rini menjelaskan holding pertambangan adalah yang paling pertama akan direalisasikan dari enam holding tersebut. PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akan menjadi holding company BUMN Pertambangan.
 
Setelahnya akan menyusul, holding BUMN energi. PT Pertamina akan menjadi induk perusahaan dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk sebagai satu anak perusahaannya.
 
Selain itu, PT Danareksa akan menjadi holding company BUMN Jasa Keuangan. PT Hutama Karya akan menjadi holding company BUMN jalan tol. PT Pembangunan Perumahan dan PT Adhi Karya Tbk akan menjadi holding company BUMN perumahan.

Rini mengatakan harmonisasi peraturan pemerintah (PP) tengah dalam proses, termasuk revisi PP No. 44/2005 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan Perseroan Terbatas.
 
“Ya ini semua dalam proses. Pak Menko (Bidang Perekonomian) tadi sudah menjelaskan pasal mana yang harus diselesaikan dan tentunya komunikasi juga dengan lembaga tinggi negara yang tadi ditegaskan Pak Presiden, menugaskan Pak Seskab (Pramono Anung) untuk melakukan hal tersebut,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper