Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Paylater Bank Masih Tumbuh Tinggi, Capai Rp22,99 Triliun per Juni 2025

Kredit paylater bank di Indonesia tumbuh 29,75% YoY, mencapai Rp22,99 triliun pada Juni 2025, dengan porsi 0,28% dari total kredit perbankan.
Ilustrasi seseorang menggunakan fitur paylater. Dok Freepik
Ilustrasi seseorang menggunakan fitur paylater. Dok Freepik
Ringkasan Berita
  • Kredit buy now pay later perbankan mencapai Rp22,99 triliun pada Juni 2025, meningkat 29,75% secara tahunan.
  • Porsi kredit buy now pay later perbankan adalah 0,28% dari total kredit, dengan jumlah rekening mencapai 26,96 juta.
  • Rasio kredit bermasalah gross menurun menjadi 2,22% pada Juni 2025, sementara Loan at Risk juga turun menjadi 9,73%.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kredit beli sekarang bayar nanti (buy now pay later/BNPL) perbankan mencapai Rp22,99 triliun pada Juni 2025. Capaian itu naik 29,75% secara tahunan (Year-on-Year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyampaikan, porsi kredit buy now pay later perbankan tercatat sejumlah 0,28% dari total kredit.

“Untuk porsi buy now pay later perbankan tercatat 0,28%, namun turut mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan,” ungkap Dian dalam Konferensi Pers RDK, Senin (4/8/2025).

Dian mengatakan, baki kredit BNPL per Juni 2025 sebagaimana dilaporkan dalam SLIK tumbuh 29,75% secara tahunan, menjadi Rp22,99 triliun. Tercatat, jumlah rekening pada periode tersebut mencapai 26,96 juta.

Sementara itu, OJK mencatat kredit perbankan pada Juni 2024 mencapai Rp7.080 triliun atau tumbuh 7,77% secara tahunan.

“Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi 12,53% diikuti kredit konsumsi 8,49% sedangkan kredit modal kerja tumbuh 4,45% YoY,” ungkap Dian.

Dari sisi risiko kredit, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross pada Juni 2025 tercatat sebesar 2,22%, membaik dibandingkan posisi Mei 2025 yang sebesar 2,29% dan Juni 2024 di level 2,26%. NPL net juga menurun tipis ke 0,84% dari sebelumnya 0,85% pada Mei 2025, tetapi justru naik jika dibandingkan Juni 2024 yaitu 0,78%. 

Loan at Risk (LaR) yang mencerminkan potensi risiko kredit ke depan turut mencatat penurunan dari 10,51% per Juni 2025 menjadi 9,73% pada Juni 2025. Hal ini menunjukkan adanya upaya konsisten industri dalam menjaga kualitas aset di tengah perlambatan pertumbuhan kredit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro