Bisnis.com, JAKARTA - Cita-cita empat bank pelat merah supaya punya perusahaan switching mendekati titik terang.
Pada mulanya Himpunan Bank Negara (Himbara) mengemukakan rencana untuk mengakuisisi Artajasa guna dijadikan perusahaan switching mereka. Tapi sayangnya perundingan dengan pemilik ATM Bersama ini sukar mencapai kata sepakat sehingga Himbara coba mencari alternatif lain.
Opsi yang selanjutnya mengemuka bergeser. Sebelumnya Himbara bersikeras untuk mengakuisisi perusahaan lain. Tapi, selanjutnya yang ditempuh ialah rencana untuk membentuk perusahaan baru. Nama yang mencuat kemudian adalah PT Sigma Citra Caraka (Telkomsigma/Link).
Anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. alias Telkom itulah yang baru-baru ini dikabarkan bakal berkiprah sebagai perusahaan switching Himbara, di bawah PT Danareksa sebagai induk holding bank pelat merah.
Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Sis Apik Wijayanto menyatakan sejalan dengan sudah diperolehnya keputusan menjadikan Telkomsigma sebagai perusahaan switching maka yang harus dikejar selanjutnya ialah peraturan pemerintah tentang holding BUMN dan tentunya soal pembentukan badan hukum switching Himbara.
“Setelah keputusan alternatif [menjadikan Telkomsigma jadi switching] ini harus dikejar soal badan hukumnya,” ucapnya.
Sebelumnya sempat dikemukakan bahwa perkara badan hukum perusahaan switching Himbara bakal rampung pada bulan ini. Sementara menyangkut PP holding BUMN, baru-baru ini disampaikan Kementerian BUMN, bakal selesai pula pada Agustus 2016 dan dilanjutkan dengan RUPS.
Pembentukan switching Himbara merupakan wujud kelanjutan sinergitas bank-bank pelat merah. Pasalnya Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara, dan Bank Rakyat Indonesia resmi meluncurkan mesin ATM bernama ATM Himbara pada akhir Desember 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
