Bisnis.com, JAKARTA—Penempatan dana perbankan di Sertifikat Bank Indonesia menurun pada Juni 2016 setelah menunjukkan tren peningkatan sejak November 2015.
Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan mencatat pada bulan keenam tahun ini penempatan dana bank di instrumen jangka pendek tersebut senilai Rp102,29 triliun. Bulan sebelumnya tercatat senilai Rp123,41 triliun atau titik tertinggi dalam 18 bulan.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmaja menuturkan penurunan penempatan dana bank ke instrument SBI pada Juni lalu disebabkan salah satunya karena penarikan kredit untuk memenuhi kebutuhan modal kerja meningkat.
“Jangan lupa, lebaran kan di Juli. Sebelum lebaran kebutuhan modal kerja di pasar itu besar, untuk menyediakan barang dan jasa. Kami mengalami penarikan kredit di Juni besar sekali, terutama untuk modal kerja,” katanya di Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Pada Juni 2016, bank swasta terbesar ini mencatatkan outstanding kredit senilai Rp387 triliun atau naik sebesar 11,5% secara tahunan (year on year). Pertumbuhan kredit tersebut didorong oleh penyaluran kredit korporasi yang tumbuh sebesar 19,6% secara y-o-y menjadi Rp135,4 triliun.
Kendati sempat menurun, Jahja memperkirakan penempatan dana bank di SBI dapat kembali naik. Pasalnya, pada Juli 2016 debitur mulai mengembalikan kreditnya karena bisnis masih belum bergairah.
“Jadi, saya kira ke depan penempatan dana di SBI balik ke posisi semula,” jelasnya.