Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBD-P: Bank DKI Disuntik Penyertaan Modal Rp500 Miliar

PT Bank DKI dipastikan mendapatkan suntikan modal sebesar Rp500 miliar melalui mekanisme penyertaan modal pemerintah (PMP) pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah - Perubahan (APBD-P) DKI Jakarta 2016.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank DKI dipastikan mendapatkan suntikan modal sebesar Rp500 miliar melalui mekanisme penyertaan modal pemerintah (PMP) pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah - Perubahan (APBD-P) DKI Jakarta 2016.

Ketua Badan Anggaran Triwisaksana mengatakan Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta telah menyetujui besaran pemberian PMP kepada bank pelat merah milik Pemda DKI Jakarta itu sesuai yang diusulkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). "Bank DKI kita sepakati tetap diberikan PMP sebesar Rp500 miliar," ujarnya, Jumat (2/9/2016).

Kucuran dana untuk badan usaha milik daerah (BUMD) DKI pada APBD Perubahan 2016 tersebut nilainya sama dengan penetapan di APBD 2016.

Pihaknya berharap dengan suntikan dana tersebut diharapkan pelayanan Bank DKI semakin hari semakin baik sehingga mampu bersaing dengan perbankan nasional lainnya.

Pasalnya, keberadaan Bank DKI dinilai masih belum bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada warga DKI di Ibu Kota maupun nasabahnya di kota lain.

Hal senada disampaikan Anggota Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta lainnya, Bestari Barus. Pihaknya menilai pelayanan Bank DKI bagi warga DKI Jakarta di daerah lain belum maksimal, meskipun potensinya cukup besar.

"Kita pernah peninjauan ke kantor cabang Bank DKI di Bandung, Jawa Barat. Tapi pelayanannya tidak maksimal, padahal sekitar 300.000 warga Jakarta berangkat ke Bandung setiap akhir pekan," terangnya.

Anggota Fraksi Nasdem tersebut menegaskan bahwa dengan pemberian PMP diharapkan terdapat perubahan signifikan dari sisi pelayanan.

"Bank DKI kan sudah terima Rp3,3 triliun pada 2015, meski perda induk mencapai Rp11 triliun. Tapi gimana kondisi peningkatan pelayanannya," terangnya.

Direktur Utama PT Bank DKI Kresno Sediarsi menjelaskan saat ini tengah berkonsentrasi memberikan pelayanan yang maksimal kepada warga, pengusaha dan juga Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Kami sekarang ini lebih fokus ke pengembangan market di Jakarta dari pada potensi travel move on dari Jakarta ke Bandung. Kita ingin kembalikan Bank DKI ke kittahnya," ujarnya.

Pasalnya, selama dirinya menjabat, ternyata menemukan bahwa pelayanan kepada nasabah Bank DKI di Ibu Kota sendiri ternyata belum maksimal.

"Ternyata kita belum hadir dengan baik bagi pedagang pasar di Ibu Kota, karena ternyata dari 153 pasar milik PD Pasar Jaya, kita hanya hadir 11 kantor. Kita kaget juga, maka ini kita akaan hadir di sana," ujarnya.

Menurutnya, berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI), saat ini jumlah warga yang memiliki rekening bank di Ibu Kota sekitar 15 juta nasabah, dan sekitar 1,8 juta diantaranya adalah nasabah Bank DKI.

Nasabah tersebut terdiri dari 600.000 pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan 72.000 nasabah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan lainnya masyarakat umum.

"Kami punya target sekitar 3 hingga 4 juta Kepala Keluarga (KK) di Jakarta ini menjadi nasabah Bank DKI," ujarnya.

Vice President Group Head PT Bank DKI Zulfarshah menambahkan dengan tambahan suntikan modal melalui  mekanisme PMP tersebut akan digunakan untuk menyalurkan pembiayaan dengan bunga kompetitif, terutama kepada para pelaku UKM di Ibu Kota.

"PMP ini untuk pembiayaan, apalagi arahan Pak Gubernur kan juga diharapkan dapat menyalurkan kredit kepada UMKM di Ibu Kota," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper