Bisnis.com, MATARAM - Masih segar dalam ingatan kita tentang Kanjeng Dimas Taat Pribadi yang konon bisa menggandakan uang berkali lipat.
Namun, jangan salah tumpukan emas yang ada di Museum Bank Indonesia bukanlah hasil ritual Kanjeng Dimas. Tumpukan emas tersebut merupakan replika yang memberikan gambaran tentang cadangan devisa yang dimiliki oleh Indonesia berupa emas.
Emas dalam tumpukan emas tersebut masing-masing memiliki berat sebesar 13,5 kg per batangnya. Nilai satu batang emas tersebut setara dengan Rp6,7 miliar hingga Rp7 miliar.
"Emas tersebut ada yang disimpan di Indonesia dan ada yang di luar negeri, tetapi yang jelas tidak disimpan di Museum Bank Indonesia," ujar Krisno Winarno sambil bercanda dengan wartawan di Museum Bank Indonesia Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Bank Indonesia sebagai bank sentral yang didirikan pada 1953 merupakan lembaga vital dalam kehidupan perekonomian nasional.
Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa, Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mendirikan Museum Bank Indonesia.
Lokasinya terletak di Jalan Pintu Besar Utara Jakarta, yang merupakan gedung peninggalan De Javasche Bank. Museum Bank Indonesia diresmikan oleh Presiden kelima RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 21 Juli 2016.