Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan akan menggelar kegiatan bertajuk Gerakan Peduli Koin Balikpapan (Balikpapan Besimpun Benggol) untuk meningkatkan inflow uang logam.
Rendahnya tingkat inflow uang logam dengan outflow yang tak sebanding menjadi dasar pelaksanaan kegiatan tersebut. Bank Indonesia Balikpapan mencatat outflow uang logam sepanjang semester I/2016 mencapai Rp13,76 miliar, sementara inflow hanya mencapai Rp708 juta.
"Jadi masyarakat tidak menggunakan uang logam itu untuk transaksi. Biasanya setelah menerima kembalian berupa uang logam, tidak lagi digunakan untuk transaksi di kemudian hari. Uang logamnya hanya disimpan begitu saja," jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani, Jumat (21/10/2016).
Oleh karena itu, pihaknya menggelar kegiatan yang akan dilaksanakan pada 30 Oktober mendatang ini untuk merangsang masyarakat agar menggunakan uang logamnya untuk bertransaksi atau menukarkannya di perbankan.
Dalam kegiatan itu, Bank Indonesia akan menyediakan suvenir-suvenir menarik seperti t-shirt dan mug, untuk penukaran uang logam dengan jumlah tertentu. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Lapangan Merdeka pada pagi hari, bertepatan dengan pelaksanaan car free day.
Suharman menekankan pentingnya penggunaan uang logam untuk transaksi tak hanya semata-mata karena bank sentral harus mengeluarkan biaya yang besar untuk pencetakan uang logam, namun juga karena efektivitas uang logam sendiri akan menurun bila tak berputar dalam transaksi penjualan masyarakat.
"Bank sentral selalu mencetak uang logam berdasarkan kebutuhan yang sudah dihitung, masa harus cetak uang logam baru padahal masih ada uang logam yang disimpan masyarakat dan bisa digunakan untuk transaksi?" kata Suharman.