Bisnis.com, MATARAM -- Otoritas Jasa Keuangan Nusa Tenggara Barat mencatat terjadi perlambatan dalam pertumbuhan ekonomi syariah terutama perbankan syariah di NTB.
Kepala OJK NTB Yusri mengatakan fenomena perlambatan ini tidak hanya terjadi di NTB saja, melainkan fenomena nasional yang merupakan efek dari perekonomian global.
"Ini kan fenomena nasional bukan hanya NTB. Bukan hanya syariah tetapi juga konvensional pertumbuhannya melambat. Pertumbuhan industri keuangan kan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi secara umum. Ini juga dipengaruhi oleh perekonomian global misalnya perlambatan ekonomi China," ujar Yusri di Mataram baru-baru ini.
Kendati mengalami sedikit perlambatan, terjadi pertumbuhan yang positif terutama dalam hal pertumbuhan pembiayaan yang tercatat sebesar 8,3%.
Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode Desember 2015 lalu. Yusri optimis di sisa dua bulan pada tahun ini pembiayaan syariah dapat mengalami pertumbuhan yang positif.
Yusri memprediksi kondisi demikian masih akan terus berlangsung hingga tahun depan dimana kondisi perekonomian baik konvensional maupun syariah masih belum tumbuh signifikan.