Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: September 2016, Rasio NPL Bank Turun Jadi 3,1%

Meski belum signifikan, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) bank per September 2016 menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Pada bulan kesembilan tersebut, rasio NPL industri bank sebesar 3,1%.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad. /Bisnis.com
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Meski belum signifikan, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) bank per September 2016 menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Pada bulan kesembilan tersebut, rasio NPL industri bank sebesar 3,1%.

Padahal, pada bulan sebelumnya, NPL industri perbankan tercatat kembali naik menjadi 3,22% dibandingkan Juli 2016 sebesar 3,18%.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad mengatakan menurunnya NPL industri perbankan lebih besar dipengaruhi oleh perbaikan penyaluran kredit di sejumlah sektor, terutama ritel. Adapun sektor yang terkait komoditas masih relatif tidak berubah dengan kondisi tahun lalu.

“Sekarang ini mudah-mudahan [NPL] sudah menyusut, risiko kredit, terutama karena NPL turun lagi. Per september menjadi 3,1%, pertumbuhan kredit sudah mulai menggeliat lagi,” ujarnya usai menjadi pembicara kunci dalam OJK Financial PR Forum di Jakarta, Senin (7/11/2016).

Sejalan dengan menurunnya NPL, Muliaman menyebut penyaluran kredit bank sudah mulai menggeliat pada akhir tahun ini. Meski diprediksi hanya bertumbuh sekitar 6%-7% pada Desember nanti, dia meyakini penyaluran kredit bank pada akhir tahun akan semakin terakselerasi.

Adapun, data perkembangan uang beredar yang dipublikasikan Bank Indonesia menyebutkan per September 2016 kredit yang disalurkan perbankan tercatat sebesar Rp4.243,9 triliun. Jumlah ini tumbuh 6,4% secara year on year (y-o-y), atau melambat dibandingkan dengan bulan kedelapan yang tumbuh 6,8% secara y-o-y.

Melihat kondisi tersebut, Muliaman mengharapkan turunnya NPL bank dapat berlanjut hingga akhir tahun dan tahun depan.

“Kita lihat dulu deh pertumbuhan ekonomi, kan tentu saja belum terlalu fantastis, tetapi tren positifnya sudah mulai kelihatan, NPL turun lagi, pertumbuhan kredit mulai naik lagi,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper