Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank DKI hingga akhir tahun ini optimistis mampu meraih perolehan laba mencapai sebesar Rp630 miliar, seiring semakin meningkatnya kinerja bank milik Pemprov DKI Jakarta itu.
Direktur Utama PT Bank DKI Kresno Sediarsi mengatakan kinerja keuangan perusahaannya sejak Januari - September 2016, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Laba setelah pajak Bank DKI periode September 2016 tercatat sebesar Rp472 miliar, meningkat 332,39% dibanding pencapaian periode sama tahun lalu hanya Rp142 miliar.
"Sampai akhir tahun kami optimistis bisa meraih sekitar Rp630 miliar. Ini juga sesuai target awal yang kami pasang," ujarnya, kepada Bisnis, Senin (14/11).
Menurutnya peningkatan kinerja itu didorong oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 20,51% dari September tahun lalu sebesar Rp1,56 triliun menjadi Rp1,88 triliun periode sama tahun ini.
Selain itu, pendapatan operasional selain bunga juga tumbuh 59,09% dari Rp198 miliar per September 2015 menjadi Rp315 miliar per September 2016.
Kedua hal itu mendorong pertumbuhan laba operasional sebesar 197,16% dari Rp211 miliar per September 2015 menjadi Rp627 miliar per September 2016.
Sementara, per September 2016, total asset Bank DKI tercatat sebesar Rp41,85 triliun dengan penyaluran kredit sebesar Rp24,56 triliun dan dana pihak ketiga sebesar Rp29,60 triliun.
Komposisi dana pihak ketiga Bank DKI per September 2016 terdiri dari giro sebesar Rp7,63 triliun atau 25,78% dari total DPK, tabungan Rp5,93 triliun atau 20,03% dari total DPK, dan deposito sebesar Rp16,03 triliun atau 54,18% dari total DPK.
Kresno menyatakan sudah mempersiapkan sejumlah strategi untuk mewujudkan target perolehan laba tersebut, termasuk efisiensi, menekan non performing loan (NPL), maupun ekspansi.
"Upayanya misalkan mulai dengan pengetatan atau efisiensi. Lalu berkaitan dengan kerikil NP juga harus diselesaikan, dari mulai restrukturisasi dan penagihan supaya coverage ratio kita tidak tergerus. Ketiga, tentu tingkatkan ekspansi kredit," terangnya.
Kresno memaparkan dari sisi kredit, per September 2016 Bank DKI telah membukukan penyaluran kredit sebesar Rp24,56 triliun.
Kualitas penyaluran kredit, lanjutnya, terus menunjukkan perbaikan, terlihat dengan menurunnya rasio NPL Nett dari 4,12% per September 2015 menjadi 3,76% per September 2016.
Sejalan dengan perbaikan kualitas kredit, Bank DKI juga menambah pencadangan (CKPN) sehingga coverage ratio meningkat dari 52,48% per September 2015 menjadi 63,54% per September 2016.
Bank DKI juga terus meningkatkan efisiensi sebagaimana terlihat pada rasio BOPO yang menurun tajam dari 92,99% per September 2015 menjadi 80,26% per September 2016.
Rasio keuangan lainnya juga menunjukkan perbaikan. ROA meningkat dari 0,76% per September 2015 menjadi 2,15% per September 2016.
ROE meningkat dari 5,08% per September 2015 menjadi 10,82% per September 2016. Rasio LDR meningkat dari 73,63% per September 2015 menjadi 82,99% per September 2016.
Rasio LFR meningkat dari 73,16% per September 2015 menjadi 81,11% per September 2016.