Bisnis.com, MANADO - Bank Indonesia menyiapkan kebutuhan uang kartal menjelang Natal dan Tahun Baru 2017 senilai Rp1,8 triliun untuk Sulut dan Gorontalo.
Penyediaan uang kartal di Sulut sendiri bertumbuh 24,5% pada tahun ini dengan nominal Rp1,55 triliun, dari pemenuhan 2015 senilai Rp1,17 triliun. Sementara itu, untuk Gorontalo, Bank Indonesia menyiapkan Rp241 miliar pada tahun ini.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Peter Jacobs mengatakan penyediaan uang didistrubusikan dengan layanan penyediaan dan penukaran bagi perbankan, layanan kas titipan, layanan kas keliling.
“Di sela-sela distribusi tetap kami lakukan sosialisasi keaslian uang rupiah. Setelah itu juga berkerja sama dengan aparat penegak hukum dalam hal pemberantasan uang palsu,” tuturnya Rabu (7/12/16).
Peredaran uang palsu tetap menjadi prioritas untuk terus diberantas. Pasalnya, temuan uang palsu yang beredar di Gorontalo dan Sulawesi Utara tercatat meningkat pada kuartal III/2016 dibandingkan dengna periode yang sama tahun lalu maupun kuartal sebelumnya.
Temuan uang palsu di Sulawesi Utara dan Gorontalo pada kuartal III/2016 sebanyak 93 lembar, lebih banyak dari kuartal II/2016 yang tercatat sebanyak 18 lembar.
Berdasarkan pecahannya, sepanjang kuartal III/2016 , temuan tersebut terdiri dari 40 lembar pecahan Rp100.000, 51 lembar pecahan Rp50.000, selembar Rp20.000 dan selembar Rp2.000.
Dalam momen besar nasional sebelumnya, seperti Idulfitri, Bank Indonesia menyiapkan uang kartal senilai Rp1,82 triliun pada Ramadan 2016 atau naik dari tahun sebelumnya sebesar 14% di Sulawesi Utara dan Gorontalo.