Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Pembiayaan, Clipan Finance Perluas Area Pemasaran

PT Clipan Finance Indonesia Tbk. akan memperluas area pemasaran dengan menambah jumlah kantor cabang untuk memacu pembiayaan di tahun depan.
Clipan Finance/www.clipan.co.id
Clipan Finance/www.clipan.co.id

Bisnis.com, JAKARTA—PT Clipan Finance Indonesia Tbk. akan memperluas area pemasaran dengan menambah jumlah kantor cabang untuk memacu pembiayaan di tahun depan.

Direktur PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (Clipan Finance) Jahja Anwar mengatakan pada tahun depan perseroan menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 25% dari realisasi pembiayaan tahun ini yang diperkirakan mencapai Rp5 triliun.

“Untuk mencapai target tersebut, kami akan lakukan pengembangan bisnis dengan menambah 10 kantor cabang baru. Saat ini, perusahaan telah memiliki sekitar 45 kantor cabang yang tersebar di beberapa daerah,” kata Jahja kepada Bisnis.com, Rabu (28/12/2016).

Dia menuturkan untuk mencapai target pertumbuhan, pihaknya akan memperbesar porsi pembiayaan pada segmen kendaraan penumpang (passenger car).

Menurutnya, saat ini hampir semua pembiayaan untuk kendaraan dialihkan dan difokuskan kepada segmen passenger car. Sementara, porsi pembiayaan kendaraan niaga (commercial car) justru mengalami penurunan.

Jahja mengungkapkan porsi pembiayaan kendaraan niaga pada tahun lalu mencapai 12%. Namun, hingga bulan kesebelas tahun ini porsinya semakin menyusut menjadi hanya 3%, karena dipengaruhi oleh menurunnya kinerja sektor komoditas.

Sepanjang 2016, Clipan Finance menargetkan pembiayaan sebesar Rp5 triliun. Dari total tersebut, sekitar Rp3,2 triliun akan disalurkan untuk pembiayaan kendaraan roda empat. Kemudian, Rp1,3 triliun untuk pembiayaan factoring, dan Rp500 miliar sisanya untuk pembiayaan alat berat (heavy equipment).

Akan tetapi, lesunya penjualan otomotif, dan menurunnya kinerja sektor komoditas menghambat pemenuhan target tersebut. Sehingga realisasi pembiayaan kendaraan roda empat diperkirakan akan mengalami penurunan 3% hingga akhir tahun ini.

Tidak hanya itu, realisasi pembiayaan alat berat pun sampai dengan November 2016 baru mencapai 30% dari target Rp500 miliar. Realisasi pembiayaan factoring  juga capaiannya baru sekitar 30% atau masih jauh dari target yang diperkirakan bisa mencapai Rp1,3 triliun.

Di sisi lain, kinerja industri pembiayaan menjelang akhir tahun ini mulai tumbuh perlahan setelah sempat mengalami penurunan dengan dicatatkannya peningkatan piutang pembiayaan sebesar 4,43% per Oktober 2016.

Berdasarkan ikhtisar data keuangan industri pembiayaan (multifinance) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2016 menunjukkan piutang pembiayaan multifinance mencapai Rp380,19 triliun atau tumbuh 4,43% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu dengan capaian Rp364,06 triliun.

Dari total piutang pembiayaan Rp380,19 triliun, sekitar Rp351,86 triliun diantaranya merupakan pembiayaankonvensional, dan Rp28,33 triliun merupakan pembiayaan syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper