Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sumut Diminta Serius Tingkatkan Kinerja BUMD

Pemerintah Provinsi Sumatra Utara diminta terus meningkatkan kinerja badan usaha milik daerah (BUMD).
Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi/Antara-Reno Esnir
Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi/Antara-Reno Esnir

Bisnis.com, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumatra Utara diminta terus meningkatkan kinerja badan usaha milik daerah (BUMD). Alasannya, kontribusi pendapatan daerah dari tujuh BUMD di Sumut sepanjang tahun lalu malah melorot 17,96%.

Berdasarkan data Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Sumut, realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan atau dari BUMD, hanya Rp259,49 miliar dari realisasi pada 2015 Rp338,23 miliar.

Anggota Komisi C DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan mengatakan berdasarkan KUA PPAS APBD 2017, pemprov tampak belum serius memaksimalkan potensi pendapatan daerah dari BUMD.

"Belum ada perubahan yang menghasilkan dari BUMD kita. Misalnya PDAM Tirtanadi. Mereka berencana menaikkan tarif air, tapi belum ada kontribusi mereka ke PAD. BUMD lain juga seharusnya menghasilkan," ucapnya, Selasa (10/1/2017).

Lebih lanjut, dia menyontohkan PT Perkebunan Sumatra Utara yang berkontribusi terhadap PAD Rp15 miliar per tahun. Menurutnya, potensi PAD dari BUMD tersebut bisa lebih tinggi.

Kendati demikian, pemprov juga harus meningkatkan nilai penyertaan modal terlebih dahulu. "Pemprov harus mengubah mindset. Jangan hanya mengandalkan pajak. Pajak kan bukan dari usaha," tambahnya.

Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Sumut Sarmadan Hasibuan merinci, target kontribusi PAD dari Perkebunan Sumut pada tahun ini Rp18 miliar.

Sementara itu, kontribusi PAD terbesar dari BUMD yakni PT Bank Sumut Rp241,93 miliar pada 2016. Kendati demikian, nilai tersebut turun dari 2015 Rp320,67 miliar.

Realisasi kontribusi lainnya yakni PT Dhirga Surya Sumatra Utara Rp393 juta, PT Pembangunan Prasarana Sumut Rp921,76 juta, PT Kawasan Industri Medan Rp1,01 miliar, dan PT Asuransi Bangun Askrida Rp226,42 juta. Adapun, satu BUMD yakni PD Aneka Industri dan Jasa tidak berkontribusi sama sekali.

"Pada tahun ini, kontribusi Bank Sumut kami targetkan capai Rp257,4 miliar, Dhirga Surya Rp400 juta, KIM Rp1,08 miliar, dan Askrida Rp271,71 juta. Untuk Pembangunan Prasarana targetnya turun menjadi Rp244,72 juta dan Aneka Industri dan Jasa masih kosong," ucap Sarmadan.

Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi menuturkan untuk mendongkrak kinerja BUMD, usaha dari pemegang saham untuk penyertaan modal juga harus sebanding.

"Memang tidak fair kalau kami minta kontribusi meningkat, tapi tidak ada penyertaan modal. Harus sebanding. Tapi sampai tahun ini kami masih fokus untuk pembayaran utang kepada daerah."

Kendati demikian, pada tahun ini pemprov akan melakukan strategi peningkatan kinerja BUMD, seperti mengawasi lebih intensif melalui Biro Perekonomian dan badan pengawas. Selain itu, pemprov juga tengah mempertimbangkan peleburan usaha Dhirga Surya dan Aneka Industri dan Jasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper