Bisnis.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan atau OJK meminta perbankan lebih serius menyediakan fitur-fitur khusus dalam menyalurkan kredit usaha rakyat berdasarkan lapangan usaha.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan masing-masing sektor lapangan usaha memiliki karakter yang berbeda. Oleh karena itu, skema pendanaan kredit yang diberikan bank tidak bisa mematok rata antarsatu sektor dengan yang lain.
“Diperlukan fitur yang berbeda bagi setiap sektor karena masing-masing sektor memiliki karakter yang berbeda,” tuturnya.
Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) saat ini masih didominasi sektor perdagangan. OJK bersama pemerintah, dalam hal ini Kemenko Bidang Perekonomian, terus mengkaji penyaluran KUR untuk mendorong pembiayaan sektor produktif, semisal pertanian, perikanan, kemaritiman, dan pariwisata.
KUR diklaim OJK sebagai salah satu bentuk nyata dukungannya bersama perbankan terhadap lapangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Terkait pelaksanaan KUR ini, penyalurannya sampai dengan akhir November tahun lalu Rp87,7 triliun setara 80,3% dari target Rp109,21 triliun dengan NPL 0,3%.
