Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UKM SUKSES: Belajar Dari Komang Buru Pundi Rupiah Lewat Patung Kayu

“Ada rencana meminjam lagi dari BRI [Bank Rakyat Indonesia]?”. Pertanyaan sama terlontar dari beberapa wartawan kepada Komang Nuryani
Ilustrasi./.Antara-Nyoman Budhiana
Ilustrasi./.Antara-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, JAKARTA—“Ada rencana meminjam lagi dari BRI [Bank Rakyat Indonesia]?”. Pertanyaan sama terlontar dari beberapa wartawan kepada Komang Nuryani.

Dia adalah salah satu masyarakat Pulau Dewata yang mencari pundi-pundi rupiah dengan berdagang patung kayu di Pasar Sukowati, Bali. Wanita berusia 34 tahun ini saya jumpai secara langsung di tokonya baru-baru ini.

Kalimat tanya pada paragraf pertama terlontar dari beberapa pewarta  tatkala berjumpa dengan Komang. Ini menunjukkan rasa ingin tahu adakah rencana dari wanita berambut hitam setengah bahu itu untuk mengajukan pinjaman kembali kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Apabila jawabannya iya artinya dia dan suami, I Made Murdata, bisa menjadi contoh kecil nasabah loyal suatu bank dalam hal ini BRI. Kalaupun tidak, menarik pula untuk tahu alasannya lebih jauh.

Komang dan suaminya dinyatakan sebagai salah satu nasabah loyal di segmen lapangan usaha kecil dan menengah (UKM) yang dimiliki BRI. Betapa tidak, seluruh pinjaman perbankan alias utang yang mereka ajukan sedari awal ditujukan kepada Bank Rakyat Indonesia.

Sekian tahun silam, Komang mengajukan pinjaman pertama ke BRI senilai Rp20 juta. Berlanjut beberapa tahun kemudian naik jadi Rp100 juta. Pinjaman ketiga yang diajukan sejumlah Rp80 juta. Utang Komang kepada BRI masuk dalam program Kredut Usaha Pedesaan (Kupedes).

Kupedes BRI merupakan program pemberian pinjaman kepada nasabah dengan bunga bersaing. Sifatnya umum untuk semua sektor ekonomi dan ditujukan untuk individual yang memenuhi persyaratan dan dilayani seluruh BRI Unit dan Teras BRI.

Sejumlah keuntungan yang diklaim perseroan dimiliki Kupedes a.l. bunga bersaing dan syarat mudah, agunan tidak harus bersertifikat, angsuran sesuai kebutuhan bisa bulanan atau musiman, biaya adiministrasi mulai dari Rp10.000, bebas biaya provisi, dan tersedia bonus bagi debitur yang angsurannya dibayar tepat waktu.

Beberapa fasilitas yang disediakan melalui Kupedes, yakni asuransi jiwa kredit; asuransi jiwa, kesehatan, kecelakaan, dan meninggal dunia; serta setoran bisa dilakukan di semua BRI Unit maupun melalui EDC Collection.

Kupedes yang diajukan Komang selalu digunakan untuk pengadaan bahan baku patung. Ya, patung-patung berbahan kayu suar dan waru di toko Komang beraneka rupa, mayoritas memang mengadopsi wujud binatang. Yang menarik adalah ukurannya ada yang lebih kecil dari telapak tangan hingga lebih besar dan tinggi dari manusia.

Masing-masing patung tersebut dibuat oleh pematung yang berbeda-beda. Komang dan suaminya kini bekerja sama sedikitnya dengan sepuluh pematung. Mereka rerata tidak bekerja di studio tertentu melainkan mengerjakan di rumah masing-masing.

Kebanyakan patung yang dijajakkan Komang dijual kepada pelanggan dari negara lain. Mereka bermacam kebangsaan, mayoritas datang dari Amerika dan Jerman. Secara umum paling banyak adalah pembeli dari kawasan Eropa.

Patung-patung yang dibeli pun rerata bukan semata untuk dipakai sendiri melainkan dijual kembali, ada yang beredar di dalam negeri dan tentunya mancanegara. Adapun soal persaingan, Komang mengaku tidak khawatir lantaran produknya menawarkan kualitas yang bisa bikin pelanggan kembali datang.

Harga patung kayu yang dijual mulai dari Rp50.000 sampai dengan Rp15 juta. Wujud yang peminatnya tak pernah surut adalah patung gajah dalam bermacam ukuran, demikian pula kuda. Selebihnya saya mendapati beberapa bentuk seperti, kambing, babi, dan Budha.

Memasuki awal-awal 2016, Komang mengaku merasakan adanya peningkatan bisnis dibandingkan dengan 2015 dan 2016. Sebentar lagi, tepatnya pada Februari, biasanya toko Komang kebanjiran pembeli sejalan dengan musim liburan turis-turis asal Eropa.

Dengan untung mencapai Rp10 juta – Rp15 juta setiap bulan, Komang mampu melunasi setiap pinjaman bank yang diajukannya bersama suami tepat waktu.

Nah, kembali ke pertanyaan pada paragraf pertama, sembari menyeringai Komang menjawab, “masalah pinjam meminjam itu mau saja, asalkan dikasih”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper