Bisnis.com, SAMARINDA - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Samarinda optimistis mampu menyalurkan kredit sebesar Rp28 miliar pada 2017. Jumlah kredit ini meningkat dari realisasi pada 2016 yang hanya Rp25 miliar
"Terus terang kondisi perekonomian yang kurang mendukung pada 2016, membuat manajemen kita melakukan suatu tindakan. Banyak kredit bermasalah yang berimbas menurunnya pendapatan BPR dari keuntungan kredit," jelas Direktur BPR Samarinda Novi Yulianti, Selasa (31/1/2017).
Menurut Novi, akibat lesunya ekonomi daerah di Kaltim, BPR menurun menyetor pendapatan asli daerah (PAD) ke kas daerah yang hanya Rp800 juta pada 2016. Turun, dari realisasi 2015 yang mampu menyetor PAD sebesar Rp1,1 miliar.
Dalam menyalurkan kredit, BPR Samarinda mengutamakan para pedagang di dalam pasar. BPR belum menyasar ke pedagang usaha mikro yang besar.
Sementara itu, modal BPR Samarinda sangat cukup sebesar Rp25 miliar dari Pemerintah Kota. Adapun modal dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun BPR sudah mencapai Rp 25 miliar.
"Kami kini sedang menyusun rencana dari hasil audit dulu untuk menentukan target DPK yang ingin dihimpun pada 2017. Kita sedang mengelola DPK ini dulu dan sampai saat ini belum perlu meminta penambahan penyertaan modal dari pemerintah kota," jelas Novi.