Bisnis.com,JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. akan masuk menjadi bank BUKU III yang memiliki ketentuan modal Rp5 triliun sampai Rp30 triliun paling lambat sebelum Juni 2017.
Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia Endy Abdurrahman mengatakan, perseroan menargetkan bisa segera naik kelas ke bank BUKU III paling lambat sebelum Juni 2017. Adapun, perseroan belum memiliki rencana detail untuk pengembangan bisnis secara spesifik setelah naik kasta nanti.
“Kami menilai yang paling penting adalah penguatan modal dan naiknya CAR [capital adequacy ratio]. Selain itu juga menjaga pertumbuhan yang berkualitas dan berkesinambungan,” ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (9/2).
Endy melanjutkan, setelah naik kelas, perseroan justru dituntut untuk lebih disiplin dan tidak sekedar mengikuti tren bisnis dan situasi.
Adapun, dalam naik kelas itu, Bank Muamalat mendapatkan suntikkan modal dari induk usaha senilai Rp2 triliun. Sebelumnya, dana segar dari induk perseroan itu direncanakan mulai mengalir pada akhir tahun lalu, tetapi ada beberapa hal yang didiskusikan dengan pemegang saham sehingga tertunda sampai semester I/2017.
Sampai September 2016, posisi modal inti perseroan tergerus sebesar -18,08% menjadi Rp3,41 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya.
Selain Bank Muamalat, PT BRI Syariah juga sudah mulai mempersiapkan diri untuk bisa naik kelas menjadi Bank BUKU III.
Bank Muamalat Ke BUKU III Sebelum Juni 2017
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. akan masuk menjadi bank BUKU III yang memiliki ketentuan modal Rp5 triliun sampai Rp30 triliun paling lambat sebelum Juni 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Surya Rianto
Editor : Rustam Agus
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
31 menit yang lalu
Pembiayaan Produktif P2P Lending: Menakar Strategi OJK dan Tantangannya

10 jam yang lalu
Dapen dan Asuransi Terkena Efek Rambatan Prospek Lesu Ekonomi RI

22 jam yang lalu
Suku Bunga Acuan RI Vs Asean, Kamboja Paling Rendah

1 hari yang lalu
Jasindo Catat Pendapatan Premi Rp4,02 Triliun pada 2024
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
