Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Sumsel Babel bakal mendapat suntikan modal dari pemerintah daerah di dua provinsi itu senilai total Rp120 miliar untuk mendukung ekspansi bisnis perusahaan pada tahun ini.
Direktur Utama Bank Sumsel Babel M. Adil mengatakan terdapat sejumlah pemda yang dalam waktu dekat merealisasikan penyertaan modal senilai Rp25 miliar.
“Dari total Rp120 miliar itu sudah terealisasi Rp25 miliar, pemda tetap menyetor modal karena ini sangat erat dengan ekspansi yang kami lakukan,” katanya usai rapat umum pemegang saham (RUPS), Selasa (28/2).
Adil memaparkan sejumlah pemda yang berkomitmen memberikan penyertaan modal, seperti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat, Pemkab Pali dan pemda Pangkal Pinang.
Dia mengemukakan saat ini rasio kecukupan modal (CAR) perseroan mencapai 19,26%. Menurutnya, kemampuan modal BPD itu disokong oleh penyertaan modal pemda, reevaluasi aset dan setelahnya akan ditopang langkah IPO yang masih terus dijajaki perusahaan.
Dia melanjutkan penyertaan modal itu dapat mendukung rencana perseroan yang fokus berinvestasi di sistem informasi teknologi (IT) pada semester I/2018.
“Supaya sejalan dengan rencana kami untuk mengembangkan produk perbankan, seperti emoney hingga branchless banking dengan produk Laku Pandai pada tahun ini,” katanya.
Sementara terkait ekspansi penambahan kantor cabang, kata Adil, pihaknya mengaku tidak agresif seperti tahun lalu.
“Tahun ini ekspansi kantor terbatas kecuali untuk permintaan dari pemda-pemda yang di daerahnya memang belum ada sama sekali kantor cabang kami,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan pemprov masih menghitung besaran penyertaan modal untuk BPD tersebut.
“Yang jelas kami paling besar, tapi kami lihat dulu. Penyertaan modal ini akan kami masukan dalam APBD perubahan 2017,” katanya.
Pemprov Sumsel sendiri merupakan pemegang saham yang dominan dengan kontribusi sekitar 28% dari total 68% kepemilikan modal oleh pemda di Bank Sumsel Babel.
Menurut dia, Bank Sumsel Babel juga harus lebih agresif dalam menjalankan bisnis perbankan setelah pemda menambah penyertaan modal.
“Sumsel punya banyak proyek, seperti KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Tanjung Api-Api dan Tanjung Carat, harus BPD yang masuk [garap pembiayaan] duluan jangan bank lain,” katanya.