Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Riau Kepri Sasar Obligasi Rp1,5 Ttriliun

PT Bank Pembangunan Daerah Bank Riau Kepri menyasar penjualan obligasi Rp1.5 triliun yang akan diluncurkan tahun ini.
Ban Riau Kepri/Bisnis
Ban Riau Kepri/Bisnis

Bisnis.com, PEKANBARU-- PT Bank Pembangunan Daerah Bank Riau Kepri menyasar penjualan obligasi Rp1.5 triliun yang akan diluncurkan tahun ini.

Direktur Utama Bank Riau Kepri Irvandi Gustari mengatakan hal ini akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan pada Jumat (3/3/2017) untuk meminta persetujuan dari pemegang saham, Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Provinsi Kepri dan beberapa pemerintah kabupaten.

"Bank Riau Kepri akan menyasar obligasi rating A snilai Rp1.5 triliun. Sebenarnya, Bank Riau Kepri siap menjualkan obligasi senilai Rp5 triliun. Namun, ini tahap awal," katanya, Kamis (2/3/2017).

Penjualan obligasi ini bertujuan untuk meback up dana jangka panjang. Irvandi memprediksi dana kredit akan lebih tinggi dari pada dana himpunan pada lima tahun mendatang. "Artinya, bukan berarti, Bank Riau Kepri tidak punya uang. Tapi, untuk mengatasi kekurangan dana jangka panjang," katanya.

Untuk mendapatkan penjualan obligasi Bank Riau Kepro akan melewati beberapa tahapan, diantaranya proses administrasi dan hukum, persetujuan dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Bank Riau Kepri menargetkan program ini bisa di launching September mendatang.

Dalam RUPS tahunan tersebut, Bank Riau Kepri juga akan melaporkan laba, dana himpunan, dan realisasi kredit selama setahun terakhir. Irvandi mengatakan Bank Riau Kepri membukukan laba Rp415 miliar di sepanjang tahun lalu. Tahun ini, BPD provinsi melayu tersebut akan menargetkan laba Rp607 miliar.

"Ini pencapaian yang baik meski perekonomian regional, nasional dan daerah tidak sesuai yang diharapkan," kata Irvandi.

Dalam RUPS tersebut juga akan dibahas tentang spin off syariah. Setelah RUPS tahunan, Bank Riau Kepri akan menggelar RUPS LB untuk mengisi jabatan komisaris dan direktur hang masih kosong selama 8 bulan. Menurut Irvandi, pemegang saham sudah memilik nama untuk mengisi jabatan satu orang komisaris dan Direktur Dana dam Jasa dan Direktur Syariah.

"Ada beberapa nama calon komisaris dan bebrapa nama direksi yang sudah disetujui OJK. Nama-nama itu akan dipilih oleh pemegang saham. Saya tidak bisa menjelaskan siapa-siapa kandidatnya," jelas Irvandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper