Indonesia saat ini mengalami lompatan sosial ekonomi karena internet. Apakah itu?
Sebagai gambaran, di luar negeri banyak kaitan internet dan IT yang terikat dengan hak cipta. Misalnya saja software, operating system Mac atau Microsoft (termasuk power point, word, excel), juga lagu dan video semuanya memiliki hak cipta dan di luar negeri semuanya berbayar.
Sedangkan di Indonesia, semuanya dibuat gratis. Inilah yang disebut lompatan sosial ekonomi.
Akibatnya? Banyak warga Indonesia gembira mendapat kiriman video atau lagu yang kemudian kembali disebarkan dan orang yang ada di video itu menjadi terkenal.
Contohnya seperti Norman Kamaru yang menjadi terkenal gara-gara facebook.
Entah bagaimana kondisi “pembajakan” internet di Indonesia sudah seperti kecanduan, sama seperti kecanduan terhadap rokok dan alkohol.
Sebelumnya, mari kita simak video presentasi Simon Sinek, seorang pembicara terkenal tentang leadership di dunia internet.
Sumber: youtube/mustafa mahmoodi
Lalu sekarang, bagaimana agar kita bisa memanfaatkan lompatan teknologi ini?
Di Indonesia banyak orang terkenal lewat facebook dan youtube, tetapi di lain pihak banyak online shop yang kurang berhasil. Mengapa?
Karena banyaknya pembajakan, credit card fraud, maka tingkat kepercayaan transaksi online sungguh meragukan. Banyak tawaran yang tidak sesuai.
Indonesia sangat disayangkan ketinggalan peluang seperti Alibaba. Di Indonesia banyak online shop yang seperti hidup enggan mati tak mau.
Namun sebenarnya kesempatan masih terbuka lebar.
Anak saya sedang magang di Jerman. Di sana mereka heran, mahasiswa Indonesia tingkat 3 sudah mengerti internet, website developer, multimedia, dll. Maka, di sana anak magang gajinya setara Rp20 juta karena dibayar dengan Euro.
Banyak sekali game developers dari mahasiswa Indonesia. Mereka bekerja di Surabaya dengan gaji Rp20-30 juta per bulan karena dibayar dalam dolar Singapura.