Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan jasa keuangan milik negara, PT Danareksa (Persero) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp116,24 miliar pada 2016 atau meningkat 48% dibandingkan dengan Rp78,66 miliar pada 2015.
Berdasarkan laporan keuangan yang terbit pada Senin (27/3/2016), pendapatan usaha Danareksa mencapai Rp636,94 miliar pada 2016 atau meningkat 5,77% dibandingkan dengan Rp602,19 miliar pada 2015.
Pendapatan Danareksa itu terdiri dari pendapatan bunga, dividen dan sewa pembiayaan sebesar Rp310,15 miliar pada 2016 yang turun dibandingkan dengan Rp342,7 miliar pada 2015, kemudian pendapatan jasa Rp204,54 miliar pada 2016 atau turun dibandingkan dengan Rp216,22 miliar pada 2015.
Selain itu, pendapatan Danareksa lainnya berasal dari keuntungan dari perdagangan dan perubahan nilai wajar efek senilai Rp47,48 miliar pada 2016 yang meningkat dibandingkan dengan Rp5,11 miliar pada 2015, serta pendapatan jasa penjaminan emisi efek dan penjualan efek sebesar Rp74,75 miliar pada 2016 atau meningkat dibandingkan dengan Rp38,14 miliar pada 2015.
Salah satu kegiatan usaha Danareksa adalah bank investasi. Perusahaan ini menyelenggarakan kegiatan usaha terkait dengan pasar modal seperti penerbitan obligasi, transaksi saham dan sebagainya.