Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi bandar udara milik negara, PT Angkasa Pura I (Persero) membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,15 triliun pada 2016 atau meningkat 38% dibandingkan dengan Rp841,54 miliar pada 2015.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terbit pada Senin (27/3/2017), perusahaan memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp6,13 triliun pada 2016 atau meningkat 17% dibandingkan dengan Rp5,24 triliun pada 2015.
Pendapatan usaha perusahaan berasal dari pendapatan aeronautika Rp3,61 triliun dan pendapatan non-aeronautika Rp2,52 triliun pada 2016.
Pendapatan aeronautika itu sendiri berasal dari jasa pendaratan, penempatan dan penyimpanan pesawat udara senilai Rp525,53 miliar, jasa penumpang pesawat udara Rp2,77 triliun, pemakaian aviobridge Rp133,82 miliar, pemakaian counter Rp105,76 miliar dan pemakaian BHS/HBS international Rp74,65 miliar.
Sementara itu, pendapatan non-aeronautika itu berasal dari pendapatan pemakaian telepon, listrik, air, parkir, anjungan dan kartu pas Rp250,01 miliar, sewa Rp581,3 miliar, pemakaian ruang tunggu Rp96,72 miliar, konsesi Rp1,134 triliun, event dan promosi Rp27,67 miliar, pergudangan Rp302,89 miliar, jasa pemeliharaan dan perbaikan Rp84,47 miliar dan jasa lainnya Rp48 miliar.
Seperti diketahui, Angkasa Pura I sekarang mengelola belasan bandar udara dimana sebagian fasilitas publik itu terletak di kawasan Indonesia bagian Tengah dan Timur.