Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) menerapkan sejumlah kebijakan guna menjaga kecukupan likuiditas.
Pemimpin Grup Hubungan Investor Bank BJB Asadi Budiman mengatakan, guna mengamankan likuiditas secara umum maka Bank BJB meningkatkan dana murah yang berasal dari ritel dan institusi di luar pemerintah daerah.
“Kami juga memperluas potensi pendanaan dari pasar modal melalui penerbitan obligasi, medium term notes, dan lain-lain,” ucapnya kepada Bisnis, Senin (8/5/2017).
Kebijakan lain juga ditempuh, di antaranya melalui peningkatan kerja sama dengan bank lain untuk kerja sama pasar uang antarbank (PUAB), term loans, dan sebagainya.
Di samping itu, dilakukan pula pengembangan layanan digital perbankan dan branchless banking.
Asadi menuturkan, dalam hal pengembangan layanan digital perbankan, pihaknya tidak hanya meningkatkan pelayanan bagi nasabah umum melainkan pula untuk pemerintah daerah. BJB mendukung pemda dari sisi infrastruktur agar proses penerimaan asli daerah lebih mudah.
“Misalnya, pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor melalui e-channel BPD dan penerimaan PBB online melalui jaringan kantor BPD BJB,” ujarnya.
.jpg?w=300&h=221)
