Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PORSI PEMBELIAN RUMAH Dengan KPR Meningkat

Bank Indonesia menyebutkan pembiayaan pembelian rumah dengan menggunakan kredit pemilikan rumah perbankan disebut mengalami peningkatkan ketimbang lewat skema pembiayaan dari pengembang properti.
Proyek perumahan sederhana/Bisnis
Proyek perumahan sederhana/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia menyebutkan pembiayaan pembelian rumah dengan menggunakan kredit pemilikan rumah perbankan mengalami peningkatkan ketimbang lewat skema pembiayaan dari pengembang properti.

Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Ita Rulina mengatakan, tren pembiayaan pembelian rumah dengan KPR mengalami kenaikan pada awal tahun ini.

Meskipun begitu, pertumbuhan KPR masih tampak melambat pada awal tahun ini. Pasalnya, potensi kenaikan permintaan pembelian properti sempat terhambat sepanjang semester I/2017. pasalnya, pasar melakukan aksi wait and see sambil menunggu hasil Pilkada.

"Kenaikan harga komoditas belum sepenuhnya mendongkrak permintaan KPR," ujarnya, Rabu (17/5/2017).

Dia pun menyebutkan, pertumbuhan KPR lebih didongkrak oleh pergerakan suku bunga kredit dibandingkan dengan kebijakan makroprudensial.

Ita menyebutkan, beberapa faktor yang membuat KPR masih belum terlalu menggeliat pada awal tahun ini karena dari sisi kinerja korporasi masih konsolidasi dengan kondisi ekonomi yang belum terlalu pulih.

Hal itu membuat aktivitas produksi belum sesuai dengan ekspektasi sehingga korporasi banyak tidak memperpanjang kontrak karyawannya. “Imbasnya, pertumbuhan kredit konsumsi, termasuk KPR pertumbuhannya cenderung terbatas,” sebutnya.

Dari data Statistik Sistem Keuangan Indonesia (SSKI), sampai Februari 2017, pertumbuhan KPR untuk tipe 22 sampai 70 memang mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,72% menjadi Rp198,52 triliun dibandingkan dengan akhir 2016.

Di sisi lain, pertumbuhan KPR pada tipe rumah tapak di atas 70 mengalami penurunan sebesar 1,42% menjadi Rp126,02 triliun, sedangkan pertumbuhan KPR tipe 21 turun sebesar 0,44% menjadi Rp28,58 triliun.

Selaras dengan rumah tapak, pertumbuhan KPR rumah susun juga didorong oleh tipe 22 sampai 70 yang mencatatkan kenaikan sebesar 0,23% menjadi Rp6,33 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu.

Lalu, untuk permintaan KPR rumah susun tipe 70 turun 0,23% menjadi Rp5,62 triliun, sedangkan untuk rumah susun tipe 21 ke atas turun 5,76% menjadi Rp975 miliar. Sebelumnya, untuk permintaan KPR rumah susun sepanjang tahun lalu digerakkan oleh rumah susun tipe 70 yang naik sebesar 14,76% menjadi Rp1,03 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper