Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. berencana meningkatkan lisensi jaringan kantor yang ada di Myanmar dan Australia.
Direktur Tresuri dan Internasional BNI Panji Irawan mengatakan, hingga kini terus dijajaki peningkatan status kantor representatif BNI di Myanmar. Pihaknya hendak menjadikan kantor representatif di negara tersebut menjadi full branch alias kantor cabang.
“Ada dua yang sedang dijajaki untuk peningkatan status, yaitu Myanmar dan Australia yang sekarang baru kantor representatif. Kami minat kalau dikasih full branch bukan subsidiary [anak usaha],” ucapnya, Rabu (5/7/20170.
Alasan BNI tertarik menjadi full branch salah satunya adalah keleluasaan penjualan produk. Apabila menjadi full branch maka produk dan layanan perbankan yang ditawarkan dapat lebih variatif.
Namun demikian, BNI belum selesai melakukan penjajakan pasar di Myanmar. Fokus perseroan salah satunya kepada kondusivitas pasar yang ada di negara tersebut sehingga memungkinkankah bisnis BNI tumbuh lebih besar.
“Regulasi juga harus sangat menopang untuk iklim bisnis kami yang fokus ke corporate dan retail banking. Kami nilai lebih menguntungkan kalau di Myanmar menjadi full branch sedangkan kalau hanya anak usaha, ruang geraknya lebih sempit,” tutur Panji.
BNI menargetkan pertumbuhan laba pada cabang-cabang di luar negeri mencapai 15% secara year on year. Profit yang kini dikantongi dari aktivitas bisnis perseroan di luar negeri antara Rp400 miliar – Rp500 miliar sepanjang 2016.