Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA : NPL & Biaya Sudah Terkendali, Kredit Masih Lemah

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja menilai rentabilitas atau kemampuan dalam menghasilkan laba industri perbankan pada paruh kedua tahun 2017 masih akan mendapat sejumlah tantangan.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja (kiri) bersama Direktur Suwignyo Budiman, menjawab pertanyaan wartawan, di Jakarta, Selasa (20/6)./JIBI-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja (kiri) bersama Direktur Suwignyo Budiman, menjawab pertanyaan wartawan, di Jakarta, Selasa (20/6)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja menilai rentabilitas atau kemampuan dalam menghasilkan laba industri perbankan pada paruh kedua tahun 2017 masih akan mendapat sejumlah tantangan.

Menurutnya, secara umum, ada tiga faktor yang berpotensi menjadi kendala bagi perbankan dalam merealisasikan target-targetnya, yakni rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL), permintaan kredit yang masih lemah serta biaya yang tinggi.

"Kalau labanya sebagai perusahaan publik, saya no comments. Secara industri (tantangannya) masih NPL, permintaan kredit lemah dan biaya masih mahal," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Adapun, secara khusus bagi BCA, masalah permintaan kredit yang belum terlalu tinggi dianggap akan jadi tantangan yang perlu disiasati.

Namun, emiten bersandi BBCA itu masih optimistis mampu membukukan laba mengingat faktor NPL dan biaya dinilai relatif terkendali.

"Untuk BCA, NPL sudah tidak jadi masalah dan biaya cukup terkendali, tetapi permintaan kredit yang lemah masih tetap jadi masalah," jelasnya.

Lebih lanjut, Jahja mengatakan realisasi penyaluran kredit bank swasta terbesar di Indonesia itu masih tercatat tumbuh 12% per Juni 2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sampai akhir tahun nanti, BCA membidik kenaikan pembiayaan dua digit, yakni di level 11%-12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper