Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masyarakat Enggan Belanja, Dana Menumpuk di Bank

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Universitas Gajah Mada A. Tony Prasetiantono menyatakan, kecenderungan masyarakat untuk lebih memilih menempatkan dananya di bank ketimbang menggunakannya untuk belanja semakin terasa sejak tahun lalu.
Kepala Pusat Studi Ekonomi & Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada A. Tony Prasetiantono. / Bisnis -dwi prasetya
Kepala Pusat Studi Ekonomi & Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada A. Tony Prasetiantono. / Bisnis -dwi prasetya

Masyarakat Enggan Belanja, Dana Menumpuk di Bank

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Universitas Gajah Mada A. Tony Prasetiantono menyatakan, kecenderungan masyarakat untuk lebih memilih menempatkan dananya di bank ketimbang menggunakannya untuk belanja semakin terasa sejak tahun lalu.  

Sebagai dampaknya, likuiditas bank melimpah karena meningkatnya dana pihak ketiga (DPK). Di sisi lain, permintaan terhadap kredit masih belum sepenuhnya pulih. Akibatnya, rasio pembiayaan terhadap pendanaan atau loan to deposit ratio (LDR) melonggar.

“Masyarakat tempatkan dana di bank ini trennya sejak tahun lalu, artinya bank kemasukan banyak DPK tetapi susah menjualnya, ini pengaruhi LDR bank,” tuturnya kepada Bisnis, di Jakarta, Rabu (2/8/2017).

Tony membenarkan pula bahwa yang cenderung terjadi sekarang ialah belanja oleh masyarakat rumah tangga kelas atas berkurang. Mereka lebih memilih untuk menabung atau berinvestasi, salah satunya melalui perbankan.  

Sikap tersebut terpengaruh asumsi masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi. Padahal, apabila mereka lebih loyal dalam membelanjakan dananya dapat memberikan multiplier efek terhadap perekonomian.

Dari data Bank Indonesia (BI) sampai Juni 2017, pertumbuhan DPK perbankan tumbuh 10,2% menjadi Rp4.911 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Persentase pertumbuhan itu jauh lebih tinggi ketimbang kenaikan DPK pada Juni 2016 yang hanya naik 5,5%. Selain itu, laju pertumbuhan pada paruh pertama tahun ini juga melampaui kenaikan kredit yang hanya sebesar 7,6%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper