Bisnis.com, MANADO - Home Credit Indonesia, perusahaan pembiayaan multiguna asal Republik Ceko optimistis hingga akhir tahun ini akan mampu menyalurkan pembiayaan hingga menyentuh sekitar Rp5 triliun seiring sejumlah ekspansi yang terus dilakukan perseroan.
Jaroslav Gaisler, CEO PT Home Credit Indonesia yang akrab disapa Jarda tersebut mengaku sangat optimistis dapat merealisasikan target itu, pasalnya potensi pasar yang bisa digarap masih besar dan sejumlah ekspansi juga gencar dilakukan di Tanah Air.
"Kami sangat optimistis tahun ini bisa mencapai sekitar Rp5 triliunan. Pencapaian awal tahun hingga semester ini sudah sangat positif, dan kami masih ada sisa semester yang bisa dimaksimalkan. Ditambah kami akan terus ekspansi ke beberapa daerah di Indonesia," ujarnya kepada Bisnis, usai Press Conference Acara Home Credit Indonesia Hadir di Manado, di Four Point Hotel Manado, Senin (28/8).
Menurutnya hingga pertengahan tahun ini, Home Credit Indonesia menjadi perusahaan pembiayaan nomor satu di Indonesia untuk kategori consumer durable (handphone, elektronik, furniture, dll) dengan raihan pembiayaan sekitar Rp2,1 triliun.
Jarda melihat bahwa saat ini ternyata hampir sekitar 40% masyarakat di Indonesia belum memiliki data di biro kedit. "Artinya masih ada sekitar 40% konsumen yang belum pernah mengakses pembiayaan atau kredit," ujarnya.
Pihaknya melihat hal itu sebagai potensi pasar yang cukup besar dan juga sekaligus tantangan untuk terus melakukan literacy atau pendidikan pemahaman akan produk keuangan bagi masyarakat tersebut.
Baca Juga
Jarda menerangkan bahwa saat ini Home Credit Indonesia sudah bisa dinikmati di 48 kota besar dengan 1,1 juta konsumen, 6000 karyawan dan 7.000 titik distribusi penjualan (point-of-sales/POS) yang tersebar di Indonesia, dengan tingkat Non Performing Finance (NPF) nett sebesar 0,36%.
"Angka ini masih jauh dibawah ketetapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dan dengan sistem yang ada, yang telah dibangun puluhan tahun, kami optimistis bisa menjaga tetap dibawah 1%," ujarnya.
Menurutnya perusahaan tetap akan mengandalkan pembiayaan pada handphone sebagai fokus utamanya, pasalnya produk smartphone tersebut memegang porsi hingga sekitar 76% dari total pembiayaan yang telah disalurkan, sisanya barang elektronik lainnya dan disusul perabot rumah tangga.
Chief External Affairs Home Credit Indonesia Andy Nahil Gultom menambahkan, sejak berdiri pada 2013, Home Credit terus berekspansi dengan cepat dan merambah berbagai kota di Tanah Air.
Kali ini, kata dia, Home Credit Indonesia secara resmi mulai hadir memberikan kemudahan kepada masyarakat di Indonesia Tengah dan Timur, termasuk Sulawesi Utara, seperti di Kota Manado ini.
Menurutnya potensi di Manado sangat besar karena pertumbuhan ekonomi di kota ini dalam beberapa tahun terkahir juga terus menunjukkan tren positif.
Muhammad Nur Sofana, City Manager PT Home Credit Indonesia menyatakan bahwa semenjak pertengahan Maret hingga Juli 2017 hadir di Manado, perseroan sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp19 miliar.
"Kami di Manado sudah melayani lebih dari 6.000 konsumen dengan lebih dari 100 titik penjualan" ujarnya.
Pihaknya pun sangat optimistis dengan melihat pasar yang ada, akan mampu menyalurkan pembiayaan hingga mencapai Rp50 miliar di penghujung tahun ini.