Bisnis.com, JAKARTA - NetApp menyarankan industri perbankan harus melakukan tiga hal terkait perkambangan teknologi financial atau tekfin saat ini yakni, memodernisasi infrastruktur, cloud strategy dan data center strategy.
Presiden NetApp Asia Pasifik Rick Scurfield mengatakan perbankan sebagai salah satu industri yang banyak menggunakan teknologi harus cepat dalam beradaptasi dengan perubahan.
"Selain itu, perbankan juga menjadi yang paling banyak aturannya," tuturnya dalam sesi wawancara terbatas di Jakarta pada Selasa (29/8/2017).
RIck menjelaskan, bank harus terus memodernisasi infrastruktur eksisting mereka. Selanjutnya adalah cloud strategy, yang merupakan proses penyimpanan data pada server virtual yang bisa dengan mudah diakses oleh nasabah. Namun, Rick tetap menyarankan untuk menyimpan data primer secara mandiri pada sever perusahaan.
Kemudian, yang terakhir adalah data center strategy, hal ini mencakup dua hal yang sebelumnya disebutkan, yakni bagaimana bank harus memodernisasi infrastruktur yang ada saat ini. Disatu sisi lain adalah bagaimana bank melakukan proses pemindahaan sebagian data tersebut dalam bentuk cloud strategy.
"Nantinya, hal ini akan melahirkan next generation data center." ujarnya.
Di sisi lain, Bank BCA berani mengeluarkan dana Rp1 triliun-Rp2 trilun untuk investasi pengembangan TI pada 2017. Bank dengan kode emiten BBCA ini juga tengah mengembangkan produk berbasis fintech yang diberi nama Sakuku.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengaku, pihaknya menggelontorkan dana Rp120 miliar pada tahun ini guna mengembangkan TI perseroan. Adapun, Bank MNC juga berani meningkatkan dana investasinya pada bidang TI dari Rp63 miliar pada 2016 menjadi 70 miliar untuk tahun ini.