Bisnis.com, JAKARTA – PT Prudential Life Assurance membukukan pendapatan premi atau kontribusi senilai Rp1,7 triliun dari unit usaha syariah sepanjang semester I/2017.
Jens Reisch, Presiden Direktur PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), mengatakan realisasi itu merupakan yang tertinggi di industri asuransi syariah.
“Prudential Indonesia menunjukkan kepemimpinannya di industri asuransi syariah yang tumbuh pesat dengan membukukan pendapatan kontribusi sampai tengah 2017 sebesar Rp1,7 triliun,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat (30/9/2017).
Dia mengatakan Prudential Indonesia bakal terus meluncurkan produk dan layanan syariah inovatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi, pihaknya sudah genap sepuluh tahun bergerak di sektor asuransi syariah.
Adapun, untul lini usaha konvensional, Prudential Indonesia membukukan pendapatan premi Rp13,9 triliun sepanjang paruh pertama 2017.
Jens Reisch, Presiden Direktur PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengatakan pihaknya mencatatkan kinerja bisnis yang kuat pada semester pertama 2017. Dengan demikian, pihaknya mampu mempertahankan posisinya sebagai perusahaan asuransi jiwa terdepan di Indonesia.
Dana kelolaan perusahaan asuransi jiwa ini juga bertumbuh 18,3% menjadi Rp66,5 triliun pada akhir Juni 2017. Capaian itu, jelas Jens, memperkuat posisi Prudential Indonesia sebagai penyedia utama produk asuransi jiwa yang dikaitkan investasi atau unit-linked.
Ke depan, dia mengatakan pihaknya akan terus mendorong hadirnya berbagai produk proteksi dan investasi yang menarik sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Kami akan terus mendengarkan dan memahami, serta berinovasi dalam layanan dan produk yang kami tawarkan dalam menjawab kebutuhan pasar.”
Pada periode yang sama, Prudential Indonesia tercatat membayar total klaim dan manfaat sebesar Rp6,4 triliun. Realisasi itu meningkat 23,6% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Jens menilai realisasi itu juga menjadi wujud nyata komitmen perusahaan untuk memberikan perlindungan finansial bagi individu dan keluarga di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Jens mengatakan kinerja perusahaan selama ini tidak terlepas dari dedikasi jaringan tenaga pemasar. Hingga akhir Juni 2017, Prudential Indonesia telah memiliki lebih dari 271.000 tenaga pemasar.
Jumlah itu bertumbuh 14,2% dibandingkan Juni tahun lalu. Jumlah kantor pemasaran mandiri perusahaan pun meningkat hingga 409 dari sebelumnya 398 unit dan tersebar dari Sabang hingga Merauke.
“Pertumbuhan jumlah tenaga pemasar dan kantor pemasaran mandiri ini menggarisbawahi komitmen berkelanjutan Prudential Indonesia untuk melindungi lebih banyak lagi masyarakat serta mendukung usaha pemerintah mengembangkan industri asuransi dan membuka akses tenaga kerja di bidang jasa keuangan,” ungkapnya.