Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Sumarno mengaku tersinggung dengan komentar Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan P Roeslani mengenai tudingan BUMN terlalu menguasai semua proyek hingga membuat swasta dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak kebagian jatah.
Menurutnya, yang membuat dirinya tersinggung poin mengenai jatah UMKM. Pasalnya, BUMN justru tengah mendorong dan berusaha mengembangkan usaha UMKM tersebut.
"Saya sangat tersinggung mengenai UMKM itu. Yang mana UMKM-nya? Tanya ketua Kadin, UMKM yang mana?" ujarnya dalam bincang-bincang di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (5/10/2017) malam.
Dia mengutarakan BUMN memiliki beragam program untuk masyarakat dari yang paling mikro yang tidak bisa mendapatkan pelayanan bank. Dia mencontohkan, ada ibu-ibu yang tidak mendapatkan pendanaan dari bank, bisa dikasih pinjaman dari Rp500.000 sampai Rp3 juta.
“Kami fokus di sana karena kami punya tanggung jawab,” ujarnya.
Sebelumnya, di acara penutupan Rakornas yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) Selasa (3/10) lalu, Ketum Kadin, Rosan Roeslani berujar seharusnya pemerintah bisa mendorong BUMN memberikan porsi lebih besar untuk pengusaha swasta.
"Bukan sinergi BUMN, BUMN dengan BUMN, tapi BUMN dan swasta," tukas Rosan.
Terkait banyaknya anak usaha BUMN yang mencapai 800 perusahaan, Dia pun mengakuinya. Seperti untuk rumah sakit, ternyata BUMN memiliki banyak perusahaan rumah sakit yakni sebanyak 70 RS.
“Untuk itu, memang harus dibuat standardisasi agar lebih berkualitas dari sisi pelayanannya, di sini yang dikatakan banyak BUMN yang harus dimerger,” ujarnya.