Bisnis.com, JAKARTA — Bank-bank milik pemerintah menyambut positif rencana pemerintah menurunkan bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 9% menjadi 7%.
Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang juga Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono berpendapat, kebijakan tersebut mampu mendorong lebih banyak hadirnya debitur baru dalam program kredit usaha rakyat (KUR) yang berasal dari pelaku usaha mikro dan kecil.
“Kita punya satu tujuan supaya masyarakatn UMKM bisa meningkatkan bisnisnya dan bisa menaikkan labanya, yang selama ini karena bunganya mahal,” katanya kepada Bisnis, di Jakarta, pekan lalu.
Melalui penurunan suku bunga KUR maka pelaku usaha terutama yang berskala mikro maupun kecil dapat beroperasi lebih leluasa lantaran beban bunga kreditnya lebih ringan. Dengan begini, perbankan berharap peminat KUR pada akhirnya bertambah.
Terkait ancaman penurunan bunga KUR akan mengganggu pasar kredit komersil, Himbara menilai bahwa kebijakan ini tidak akan ke arah sana.
“Pasar BPR atau pasar kredit komersil mikro, saya rasa BPR akan tetap dapat pasarnya tetapi harus turunkan bunga,” ucap Maryono.