Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dikritik Dijual Mahal, Kartu Uang Elektronik Akhirnya Digratiskan

Berbagai upaya dilakukan oleh regulator dan pelaku industri untuk mendorong penggunaan uang elektronik di jalan tol yang diberlakukan secara penuh pada akhir bulan ini menyusul baru separuh uang elektronik yang beredar.
Petugas menawarkan kartu elektronik uang (e-toll) pada pengguna kendaraan roda empat yang melintas di Gerbang Tol Tandes Surabaya, Jawa Timur, Senin (18/9)./ANTARA-M Risyal Hidayat
Petugas menawarkan kartu elektronik uang (e-toll) pada pengguna kendaraan roda empat yang melintas di Gerbang Tol Tandes Surabaya, Jawa Timur, Senin (18/9)./ANTARA-M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Berbagai upaya dilakukan oleh regulator dan pelaku industri untuk mendorong penggunaan uang elektronik di jalan tol yang diberlakukan secara penuh pada akhir bulan ini menyusul baru separuh uang elektronik yang beredar.

Sejumlah langkah dilakukan Bank Indonesia (BI) mulai dengan menggandeng PT Gojek Indonesia untuk menjual uang elektronik milik bank. Bahkan, uang elektronik akan didistribusikan secara gratis kepada pengguna jalan tol mulai pekan depan.

Direktur Program Elektronifikasi Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Pungky Purnomo Wibowo mengatakan, lewat program Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan perbankan, kartu uang elektronik di tol akan digratiskan.

“Jadi, yang gratis kartu tolnya saja bukan saldonya ya. Rencananya berlaku mulai Senin depan sampai 31 Oktober 2017,” ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (10/10).

Sebelumnya, melalui media sosial pada 6 Oktober 2017, Agus Pambagyo, Pengamat Kebijakan Publik, sempat menuliskan status mengenai kehebohan di pintu tol akibat pemberlakuan pembayaran secara nontunai.

Dia mempertanyakan, bagaimana bisa dua bank yang diuji di lapangan memberikan harga kartu uang elektronik berbeda. 

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. disebut memberikan harga kartu Rp50.000 dengan saldo Rp30.000, sedangkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memberikan harga kartu Rp50.000 dengan saldo Rp40.000.

"Anehnya, pemasaran kartu itu memaksa konsumen membeli kartu karena di gerbang tol tidak ada tempat isi ulang kartu," ujarnya. 

Dia menyebutkan, kalau saldo kartu kurang membuat konsumen tidak ada pilihan dan menjadi kolektor kartu plastik tersebut. 

Sebelumnya, dalam rapat koordinasi antara Menteri Koordinator Perekonomian, Gubernur Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, perbankan, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat kebijakan ditiadakan tempat isi ulang di gerbang tol karena demi mengurangi kemacetan. 

"Kalau ada isi ulang di gerbang tol malah jadinya menambah kemacetan," ujar Darmin Nasution, Menteri Koordinator Perekonomian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper