Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unit Syariah OCBC NISP : Permintaan Pembiayaan Perumahan Membaik

Unit Usaha Syariah PT Bank OCBC NISP Tbk. mencatat tren permintaan pembiayaan pemilikan rumah untuk perbankan syariah cukup potensial ke depannya. Apalagi permintaan pembiayaan pemilikan rumah dinilai sudah cukup membaik pada semester II/2017.

Bisnis.com, JAKARTA – Unit Usaha Syariah PT Bank OCBC NISP Tbk. mencatat tren permintaan pembiayaan pemilikan rumah untuk perbankan syariah cukup potensial ke depannya. Apalagi permintaan pembiayaan pemilikan rumah dinilai sudah cukup membaik pada semester II/2017.

Kepala Divisi Unit Usaha Syariah (UUS) Bank OCBC NISP Koko Rachmadi megatakan, untuk perseroan 100% portofolio pembiayaan syariah berada pada segmen pembiayaan pemilikan rumah (PPR). Kalau dilihat sampai Juni 2017 saja pertumbuhan pembiayaan UUS kami sekitar 15%.

“Nah, di kuartal III/2017, kemungkinan bisa lebih besar lagi kenaikannya, mungkin sekitar 30%. Data resminya nanti tunggu laporan keuangan keluar saja. Secara permintaan pun memang membaik juga seiring dengan kondisi ekonomi yang sudah mulai pulih,” ujarnya pada Rabu (18/10).

Koko menuturkan, dari sisi pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) perseroan juga masih tergolong rendah di bawah industri.

“Posisi NPF kami itu sekitar 2%, masih jauh kan di bawah industri yang sekitar 3,95%,” tuturnya.

Adapun, terkait sekuritisasi yang ditawarkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) untuk pembiayaan perumahan, perseroan akan menjajakinya.

Koko mengatakan, pihaknya akan menjajaki dan melihat terlebih dulu. Pasalnya, sekuritisasi itu adalah hal yang baru bagi perbankan syariah.

“Kami akan pelajari dulu untuk memastikan akan masuk atau tidak ke sana,” ujarnya.

Dia pun menuturkan, kalau dari segi akad sebenarnya cukup cocok dengan perseroan karena menggunakan Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) dan Ijarahh Muntahiyah Bittamlik (IMBT).

“Untuk segmen pembiayaan perumahan kami cenderung mengincar segmen menengah di perkotaan. Rata-rata yang harganya sekitar Rp1 miliar,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper