Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri Tbk. memberikan sinyal dukungan terkait rencana pemerintah dalam penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR dengan memanfaatkan data petani yang ikut dalam program Kartu Tani.
Senior Vice Presiden Bank Mandiri Rahmat Broto Triaji saat ditemui Bisnis.com di Jakarta mengungkapkan, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan verifikasi data petani agar penyaluran KUR tidak salah sasaran.
“Adapun, syarat petani yang akan mendapatkan KUR misalnya mereka [petani] sudah berapa tahun melakukan kegiatan pertanian, cara bertaninya sudah benar atau belum, dan juga petani harus memiliki sikap kooperatif dengan perbankan,” ujarnya Rabu siang (18/10/2017).
Perseroan, tutur Rahmat, mendapatkan jatah untuk menyalurkan subsidi pupuk kepada petani melalui skema Kartu Tani dengan wilayah penyebaran di Jawa Barat.
Dia mengatakan, berdasarkan data BPS, terdapat sekitar 3 juta petani di wilayah ini dan telah ditetapkan bahwa Bank Mandiri sendiri akan menyalurkan subsidi pupuk kepada lebih dari 800.000 petani.
“Pendistribusiannya akan mencakup 25 kabupaten/kota di Jawa Barat,” katanya.
Baca Juga
Sementara itu dari sisi penyaluran KUR, bank dengan kode emiten BMRI ini per September 2017 telah meyalurkan kredit usaha rakyat senilai Rp2,2 triliun.
Dari angka tersebut tercatat, senilai Rp203 miliar diantaranya telah dimanfaatkan oleh 3.132 petani di Jawa Barat.
Adapun, KUR BMRI telah dimanfaatkan oleh 24.762 petani secara nasional di berbagai penjuru Tanah Air.
Secara terpisah, Ketua Himpunan Bank Negara Maryono ketika dihubungi mengatakan, realisasi KUR secara nasional akan dapat tercapai sesuai dengan target pada akhir tahun nanti, khususnya di sektor produksi.
“Kami optimistis target 40% bisa tercapai,” tuturnya.
Maryono yang juga menjabat sebagai direktur utama BTN mengungkapkan hal tersebut berkenaan dengan kemungkinan terkereknya KUR sektor produksi terkait dengan penurunan bunga KUR yang semula 9% menjadi 7%.
Sebagai informasi, data terakhir menyebutkan bahwa KUR sektor porduksi baru memliki porsi 23,16% dari target yang telah ditetapkan yakni 40% untuk keseluruhan KUR yang disalurkan di Indonesia.