Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan Devisa Dianggap Masih Kuat Mengantisipasi Risiko

Kendati cadangan devisa pada Oktober menurun, namun Bank Indonesia memastikan bahwa posisi itu masih cukup kuat untuk antisipasi risiko pembalikan modal.
Petugas memeriksa uang di 'cash center' Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (15/5)./Antara-Ilustrasi
Petugas memeriksa uang di 'cash center' Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (15/5)./Antara-Ilustrasi

Bisnis.com, SURABAYA – Kendati cadangan devisa pada Oktober menurun, namun Bank Indonesia memastikan bahwa posisi itu masih cukup kuat untuk antisipasi risiko pembalikan modal.

Hal ini menyusul laporan Bank sentral yang menujukkan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober menurun menjadi US$126,5 miliar dari sebelumnya US$129,4 miliar seiring upayanya dalam menstabilkan nilai tukar rupiah di pasar.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menuturkan berdasarkan indikator IMF untuk kecukupan cadangan aset di mana angka kecukupan mencapai 100%, jumlah cadangan devisa (cadev) Oktober rupanya mencapai hampir 127% terhadap elemen-elemen besarnya pembalikan modal.

“Indonesia sudah punya [angka kecukupan cadangan] 126% atau hampir 127%. Jadi, Indonesia sudah lebih dari cukup,” katanya di sela-sela acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-4 di Surabaya, Selasa (8/11/2017).

Tak hanya itu, Perry pun menilai bahwa  cadev bulan lalu juga cukup untuk membiayai 8,6 bulan impor atau 8,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Besaran cadev itu juga berada di atas standard kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Dalam hal ini, dia menuturkan bahwa cadev merupakan bantalan yang dikumpulkan pada saat aliran modal masuk (inflow) tinggi dan akan digunakan pada saat ada tekanan aliran modal keluar (outflow).

Bulan lalu, Bank sentral harus menggunakan cadev untuk merespons tekanan outflow.

Kata Perry, adanya pembalikan modal yang terjadi pada bulan lalu berasal dari faktor teknikal yang langsung direspons oleh investor jangka pendek.

Ada pemicu utama pendorong aliran modal keluar yakni rencana kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat.

Selanjutnya, pemilihan Gubernur bank sentral AS, The Federal Reserve dan terakhir, pengumuman Presiden AS Donald Trump terkait pemangkasan pajak yang diyakini bakal mendongkrak perekonomian AS.

Hal itu tentu mengakibatkan para investor jangka pendek langsung mengalihkan modalnya ke negara maju  termasuk AS.

Disisi lain, adanya arus modal keluar juga memicu nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

“Jadi ya wajar, pada saat inflow tinggi, cadev naik hingga pernah mencapai level tertinggi US$129,4 miliar. Pada saat kemarin ini gonjang-ganjing global, khususnya dari Amerika Serikat yang ada pembalikan modal ya wajar [menurun] karena kami harus melakukan stabilisasi nilai tukar sehingga menggunakan cadev.”

Berdasarkan hal-hal tersebut, ke depan bank sentral  akan selalu berada di pasar untuk memantau perkembangan nilai tukar.  Bahkan, jika diperlukan, BI akan melakukan upaya stabilisasi nilai tukar untuk menjaga rupiah berada di nilai fundamentalnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper