Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Investasi BPJS Ketenagakerjaan Lampaui Target

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan dana kelolaan mencapai Rp317,26 triliun atau mencapai 106,85% dari target sebesar Rp296,92 triliun, pada 2017. Hasil investasi yang dibukukan menyentuh Rp26,71 triliun atau 107,52% dari target yang sebesar Rp24,84 triliun. Pengelolaan dana investasi ini memberikan tingkat pengembalian atau Yield on Investment (YOI) sebesar 9,4%.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) Agus Susanto (kiri), bersama Direktur M Krishna Syarif meninjau layanan Care Contact Center, selepas peresmiannya, di Jakarta, Rabu (18/10)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) Agus Susanto (kiri), bersama Direktur M Krishna Syarif meninjau layanan Care Contact Center, selepas peresmiannya, di Jakarta, Rabu (18/10)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan berhasil mencapai target kinerja 2017, baik dari sisi kepesertaan, jumlah iuran, dan hasil investasi.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan dana kelolaan mencapai Rp317,26 triliun atau mencapai 106,85% dari target sebesar Rp296,92 triliun, pada 2017.

Hasil investasi yang dibukukan menyentuh Rp26,71 triliun atau 107,52% dari target yang sebesar Rp24,84 triliun. Pengelolaan dana investasi ini memberikan tingkat pengembalian atau Yield on Investment (YOI) sebesar 9,4%.

Dari pengelolaan dana tersebut, peserta akan menerima hasil pengembangan Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 7,83% atau meningkat 0,64% dari realisasi 2016 yang mencapai 7,19%. Hasil pengembangan itu melampaui rata-rata tingkat suku bunga deposito bank pemerintah pada 2017 yang mencapai 5,19%.

Sementara itu, alokasi aset BPJS Ketenagakerjaan untuk tahun lalu didominasi surat utang sebesar 58,70%. Diikuti saham dengan 18,99%, deposito sebesar 12,46%, reksadana 9,13%, properti 0,58% dan penyertaan 0,13%.

"Hasil kinerja 2017 merupakan bukti keseriusan kami dalam menyelenggarakan program jaminan sosial ketenagakerjaan," terangnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (30/1/2018).

Lebih lanjut, Agus menyatakan kenaikan dana kelolaan pada 2017 didorong oleh penambahan jumlah peserta.Total pekerja yang terdaftar sepanjang tahun lalu telah mencapai 44,99 juta orang.

Dari jumlah tersebut, peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 26,24 juta orang atau 104,08% dari target yang sebesar 25,21 juta.

Menurutnya, capaian itu lebih tinggi 15,95% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Dari sisi jumlah pemberi kerja aktif juga mencapai target yang ditetapkan, yaitu sebanyak 488.188 atau mencapai 114,86% dari target sebesar 425.000.

Dari sisi pencapaian iuran, realisasi tahun lalu adalah Rp56,41 Triliun atau 101,88% dari target awal, yaitu Rp55,37 Triliun. "Capaian kinerja tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh personil BPJS Ketenagakerjaan," ujar Agus.

Adapun pembayaran klaim dan jaminan yang dilakukan sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp25,36 Triliun, dengan total klaim sebanyak 2,04 juta dari 4 program yang diselenggarakan.

Untuk tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan kepesertaan aktif sebesar 29,65 juta pekerja. Jumlah ini lebih banyak 13,03% dibandingkan 2017.

Sementara itu, total iuran ditargetkan mencapai Rp64,37 Triliun atau 14,34% lebih besar dari tahun lalu.

"Kami akan terus meningkatkan kinerja institusi sekaligus juga memberikan pelayanan terbaik untuk peserta di tahun ini," tambahnya.

Beberapa strategi yang akan diterapkan untuk mengejar target kepesertaan antara lain dengan menjalankan sistem keagenan lewat Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai), mempertajam pelaksanaan penegakan hukum, dan melakukan pembaruan teknologi sistem informasi untuk menjamin pelayanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper