Bisnis.com, JAKARTA -- Bagi orang awam berpikir berbisnis saham itu rumit, menguras waktu dan memerlukan pengetahuan yang mendalam untuk menganalisa pergerakan saham.
Namun hal tersebut dapat ditepis oleh Giow Fiona seorang pensiunan karyawan berusia 56 tahun, juga Marheni (67 tahun), pensiunan dosen yang sudah berusia. Ada pula Weli Gunawan, karyawan perkebunan yang seolah mematahkan stigma bahwa investasi saham itu rumit.
"Software Super Rally Trading System (SRTS) membantu saya dalam mengambil keputusan ketika trading, untuk posisi buy atau sell. Juga menjadi mudah kapan ambil profit dan kapan harus cut lost," ujar Marheni dalam keterangan tertulis, Rabu(7/2/2018).
Penggunaan software memang sudah lumrah dan bisa memudahkan dalam transaksi saham. Malam hari ketika bursa tutup, aplikasi bisa diaktifkan untuk memfilter saham-saham mana yang secara pergerakan menunjukkan tren naik.
Dari saham-saham yang sudah terfilter tersebut muncul strategi apa yang bisa digunakan. Masing-masing tren saham bisa mempunyai strategi yang berbeda tergantung pergerakan terakhirnya. Adanya rekomendasi mempermudah investor saham terutama pemula.
Trading saham tidak bisa hanya mengandalkan instuisi atau tebak-tebakan, harus dengan analisis teknikal dan fundamental. Banyak cerita, mereka yang trading saham mengandalkan instuisi terpaksa harus merugi mulai jutaan bahkan hingga ratusan juta.
Jika masuk atau mengambil posisi di market berdasarkan kecenderungan perasaan, seperti menebak untuk menentukan posisi buy atau sell, tanpa ada dasar yang pasti, yang sering terjadi bukan untung malah buntung. Bagaimana lalu, bemilih tawaran sistem analisis saham?
Pertama, pastikan dukungan yang diberikan bagus, artinya kapan saja dibutuhkan mentor siap memberikan bimbingan seperti mini workshop, private class, BBM support, Whatsapp support, video call support, SMS support, call support, dan mentoring support.
Kedua, pakai sistem yang user friendly, sehingga mudah untuk mengeksekusi kapan harus ambil untung, kapan harus cut lost.
Setengah berpesan Marheni mengingatkan, setiap sistem trading, tidak ada jaminan untung 100%.Namun, penggunaan aplikasi memiliki akurasi pada kisaran tertentu.
Terpisah, Welly Gunawan menyarankan cukup pilih lima saham saja supaya lebih bisa dipantau. Selain itu, saat pegang saham umpamakan seperti mengelola usaha atau bisnis sehingga benar-benar dicermati pergerakannya. Dari lima saham akan dilihat perkembangannya setiap hari setelah pasar tutup untuk bersiap memilih saham pilihan lain di esok hari.
“Untuk modal, gunakan dana menganggur. Hitungan idealnya, 20% dari total aset yang kita punya, agar tidak stres ketika misal harus mengalami rugi,” ujarnya.
Bagaimanapun, trading saham adalah aktivitas berisiko. Pelajari betul segala aspeknya sebelum Anda memutuskan untuk trading atau investasi di pasal modal.