Bisnis.com, JAKARTA – Tren akuisisi dan merger unit usaha lokal bank asing yang beroperasi di Indonesia dengan bank swasta diharapkan akan berdampak positif untuk meningkatkan daya saing bank secara keseluruhan.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan langkah bank untuk menggabungkan untuk merger akan membuat bank lebih optimal dan efisien.
“Ini trennya yang lebih banyak adalah bagaimana dia bisa lebih optimal, mampu berkompetisi, skalanya lebih besar, menggunakan teknologi baru sehingga lebih kompetitif dan bagus,” katanya di Jakarta, Kamis (15/2/2018).
Seperti diketahui pada awal 2018 ada beberapa bank yang telah mengumumkan aksi korporasi, baik akuisisi maupun penggabungan unit lokal bank asing yang ada di dalam negeri.
Salah satunya, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. yang akan merger dengan bank asal Jepang, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI).
Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), pemilik 40% saham BTPN, berencana menggabungkan bank tersebut dengan SMBCI, yang 97,63% sahamnya juga dikuasai oleh bank asal Jepang tersebut.
Pada perkembangan lain, lembaga keuangan asal Jepang Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG) juga berniat mengakuisisi sebagian saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Terkait bank lain yang berpotensi melakukan aksi korporasi yang serupa, Wimboh mengaku belum mengetahui. “Ini kan aksi korporasi, kita tahu kalau sudah lapor. Aksi korporasi itu boleh saja, dia mau besarkan atau pasang teknologi yang canggih, atau modalnya diperbesar ya boleh saja,” ujar Wimboh.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana menambahkan otoritas akan mendukung langkah perbankan untuk menggabungkan unit-unit bisnis lokalnya di Tanah Air. “Kalau yang berkaitan dengan penguatan perbakan, saya akan dukung,” ujar Heru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel