Bisnis.com, JAKARTA - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re memasang target premi internasional sekitar Rp150 miliar pada 2018 atau tumbuh 56,25% dibandingkan dengan realisasi 2017 sebesar Rp96 miliar.
Direktur Teknik PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) Kocu A Hutagalung menyampaikan, perseroan menargetkan bisnis internasional sekitar Rp150 miliar - Rp200 miliar pada 2018.
Perseroan optimistis target ini dapat tercapai sejalan dengan kebutuhan Indonesia Re untuk mendapat sebaran risiko yang lebih baik. Selain itu, kekuatan finansial perseroan juga mulai diperhitungkan oleh pasar regional dan global.
Meskipun memasang target tinggi, kata dia, perseroan masuk ke pasar internasional secara bertahap dan sangat selektif. Perseroan akan menjaga agar total premi internasional tetap kurang dari 5% dari total premi Indonesa Re.
"Kami tetap fokus pada pasar reasuransi domestik yang memang sangat besar peluangnya," katanya dikutip Bisnis.com, Selasa (27/3/2018).
Guna mencapai target tersebut, jelasnya, perseroan telah bekerjasama dengan GIC Re, BUMN reasuransi India, pada tahun lalu. Selain itu, pihaknya juga telah masuk ke pasar Asean melalui program Asean Connect.
Dia menjelaskan program tersebut merupakan program kerja sama antara BUMN reasuransi di negara Asean. Pada wilayah Asia, kerja sama dibangun melalui Asian Reinsurer Summit (ARS) yang beranggotakan perusahaan reasuransi lokal terbesar di masing-masing negara di Asia. Termasuk di dalamnya, China Re, Toa Re, Korean Re, Malaysian Re, Thai Re, dan Vina Re.