Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BRI Syariah memastikan akan melantai untuk pertama kalinya di bursa efek guna memperkuat permodalan perseroan.
Direktur Utama BRI Syariah Much Hadi Santoso menyatakan pihaknya telah mendapatkan lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan sebagai regulator. "Sudah ada izin praefektif," katanya kepada Bisnis, Rabu (4/4/2018).
Ihwal rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) tersebut telah disampaikan oleh perusahaan induk BRI Syariah yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Utama Bank BRI Suprajarto menyatakan aksi korporasi berupa IPO BRI Syariah akan segera dilakukan dalam paruh pertama tahun 2018.
"IPO jadi, realisasinya nanti awal Mei. Nilainya yang pasti menarik," kata Suprajarto belum lama ini.
Tanpa memerinci lebih lanjut, Suprajarto menyatakan, porsi saham yang akan dilepas ke publik nantinya berkisar 30% dari saham eksisting.
Aksi IPO diharapkan akan menambah permodalan BRI Syariah sehingga bank tersebut dapat baik ke kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III dengan modal into Rp5 triliun - Rp30 triliun.
Beberapa waktu lalu, BRI menyatakan ingin memperbesar modal anak usahanya itu dengan jumlah sekitar Rp2,5 triliun hingga Rp3 triliun.