Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Tugu Pratama Genjot Ritel, Dana Hasil IPO Untuk Perkuat Saluran Distribusi

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia membidik dana Rp1,08 triliun hingga Rp1,41 triliun dari penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang akan mulai ditawarkan pada 7-9 Mei 2018, dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 15 Mei 2018.
Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk Indra Baruna didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan seusai due diligence dalam rangka penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO), di Jakarta, Rabu (11/4/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk Indra Baruna didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan seusai due diligence dalam rangka penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO), di Jakarta, Rabu (11/4/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia membidik dana Rp1,08 triliun hingga Rp1,41 triliun dari penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang akan mulai ditawarkan pada 7-9 Mei 2018, dengan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 15 Mei 2018. 
 
Asuransi Tugu Pratama berencana melepaskan 282 juta saham baru atau sebanyak-banyaknya 15% dari modal disetor dan ditempatkan penuh dengan harga saham yang ditawarkan ke calon investor Rp3.850 - Rp5.000 per saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham. 
 
Sebesar 75% dana hasil IPO untuk memperkuat modal perseroan guna mengembangkan bisnis. Adapun, 25% lainnya untuk peningkatan penyertaan modal pada Tugu Reasuransi Indonesia. 
 
Presiden DIrektur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Indra Baruna mengatakan, penggunaan dana hasil IPO terutama untuk memperkuat infrastruktur salah satunya saluran distribusi. Hal ini sejalan dengan rencana perseroan pada tahun ini untuk memperbesar pasar dari segmen ritel. 
 
Dia mengatakan, penetrasi perseroan terhadap segmen ritel masih sangat kecil yakni 3%. Sementara, market size segmen ritel telah mencapai US$1,2 miliar. 
 
"Saat ini penetrasi Tugu Pratama di asuransi ritel masih sangat minimal. PAdahal, kalau melihat dari captive market sangat memungkinkan bagi kami untuk mengembangkan produk ritel," katanya, Rabu (11/4/2018). 
 
Dia mengatakan, perseroan banyak bergerak ke korporasi sehingga tidak memiliki banyak saluran distribusi. Oleh karena itu, guna menggenjot kontribusi segmen ritel hingga 5%, perseroan akan memanfaatkan kepemilikan saluraan distribusi grup sebagai saluran distribusi untuk produk asuransi bagi segmen ritel. Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini, berencana mengeluarkan dua produk baru di lini otomotif yang bakal diluncurkan pertengahan tahun ini. 
 
"Kami akan memanfaatkan jaringan-jaringan Pertamina untuk menjual produk retail kepada costumer Pertamina. Ini yang akan kami kembangkan. Selain itu, kami juga mengembangkan saluran digital," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper