Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tugu Insurance (TUGU) Catat Pendapatan Premi Rp5,6 Triliun pada 2024, Didorong Segmen Korporasi

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) atau Tugu Insurance mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp5,67 triliun per akhir 2024 (unaudited).
Pegawai beraktivitas di dekat logo Tugu Insurance di Jakarta./Bisnis - Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat logo Tugu Insurance di Jakarta./Bisnis - Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) atau Tugu Insurance mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp5,67 triliun per akhir 2024 (unaudited). Angka tersebut tumbuh 12,40% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan Rp5,04 triliun per akhir 2023.

Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat, mengatakan bahwa kontribusi terbanyak premi masih didorong oleh segmen korporasi di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

“Paling besar masih di korporasi. Untuk ritel, pertumbuhannya juga lumayan,” kata Tatang ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Kamis (23/1/2025).

Secara keseluruhan, Tatang mengungkapkan bahwa kinerja pada tahun lalu sudah mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan. Tidak hanya sampai di situ, Tatang mengatakan bahwa perusahaan juga berhasil melakukan efisiensi pada tahun lalu, terutama pada sisi pengeluaran beban secara keseluruhan.

“Jadi kalau cost kami bisa lebih efisien, loss ratio bisa turun,” katanya.

Dia juga menekankan, secara pembukuan laba perusahaan akan terlihat mengalami penurunan pada 2024 apabila dibandingkan dengan 2023. Hal tersebut disebabkan pada 2023 perusahaan memperoleh klaim dari kasus Citibank Hong Kong. Kala itu, Tugu Insurance mampu mendapatkan Rp1 triliun atas gugatan kasus tersebut.

Tatang mengatakan, jika mengeluarkan pendapatan klaim kasus tersebut, dia memastikan bahwa laba perusahaan mengalami kenaikan sekitar 20% yoy.

“Mungkin rasa-rasanya [kalau di luar kasus Citibank] kenaikannya 20%,” katanya.

Dikutip dari laporan Tugu Insurance per akhir 2024, laba setelah pajak mencapai Rp635 miliar. Angka tersebut turun sekitar 48,64% yoy, di mana perusahaan mencatatkan laba sebanyak Rp1,23 triliun per akhir 2023.

Dari sisi jumlah beban usaha, Tugu Insurance mencatatkan pengeluaran sebanyak Rp447 miliar per Desember 2024. Angka tersebut turun 31,33% yoy dibandingkan Rp651 miliar per Desember 2023.

Hasil underwriting juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 16,54% yoy menjadi Rp845 miliar per akhir 2024 dari sebelumnya Rp725 miliar per akhir 2023. Hasil investasi perusahaan mencapai Rp332 miliar, yang mana turun 15,45% dari sebelumnya Rp393 miliar per akhir 2023.

Tugu Insurance juga mencatatkan penurunan ekuitas menjadi Rp5,7 triliun, menyusut 14,23% yoy dari sebelumnya Rp6,6 triliun. Jumlah liabilitas yang ditanggung mencapai Rp10,2 triliun, naik 9,93% yoy dari sebelumnya Rp9,35 triliun. Jumlah aset perusahaan turun tipis 0,11% yoy menjadi Rp15,98 triliun dari sebelumnya Rp16 triliun.

Tingkat kesehatan finansial perusahaan dilihat dari Risk-Based Capital (RBC) mencapai 422,30%, yang masih berada di atas ambang batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni 120%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper