Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) memproyeksikan prospek industri halal pada tahun-tahun mendatang semakin baik. Di antara sektor uang dinilai prospektif adalah hotel syariah dan industri makanan dan minuman.
Direktur Ritel dan UUS Bank Jateng Hanawijaya mengatakan, pihaknya sedang mengkaji potensi pembiayaan hotel syariah. Hanawijaya menyatakan, pihaknya masih menelaah proposal yang diajukan kontraktor hotel syariah yang dimaksud.
"Industri halal kan supply chainnya banyak, seperti di hotel syariah kan bisa menjangkau pula industri makanan halalnya. Kami sendiri sedang proses kajian untuk memberikan pembiayaan pembangunan hotel syariah saat ini,” ucapnya kepada Bisnis, Kamis (17/5/2018).
Di tengah prospek yang dinilai baik, Hanawijaya mengakui masih ada tantangan yang dihadapi oleh bank syariah, baik Bank Umum Syariah (BUS) maupun Unit Usaha Syariah (UUS). Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana meyakinkan pihak risk manajemen bank bahwa proyek bersangkutan layak didanai.
Sejalan dengan perkembangan industri halal yang secara umum masih seumur jagung, bank juga mengaku masih kekurangan tenaga ahli guna mengkaji profil risiko pendanaan ke sektor ini. Belum lagi, imbuh Hanawijaya, bank juga harus bisa mengkaji prospek pasar dari bidang usaha halal yang hendak dirambah.
“Di kami [Bank Jateng] belum banyak ahli di industri halal apalagi kalau mencakup supply chain-nya. Kami juga harus assest soal permintaan pasar dari industri halal ini. Makanya kami segera akan bikin workshop soal industri halal ini,” kata dia.