Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank MNC Internasional Tbk. menetapkan susunan direksi baru di dalam rapat umum pemegang saham atau RUPS.
Sekretaris Korporat Bank MNC Andri Latif mengatakan, perubahan susunan pengurus perseroan merupakan langkah strategis untuk memperkuat langkah memasuki fase kedua transformasi perseroan, yakni focusing the business.
RUPS Bank MNC menyetujui penunjukkan Ageng Purwanto sebagai presiden direktur menggantikan Benny Purnomo yang mengundurkan diri. Selain itu, masuk pula ke dalam jajaran direksi Rita Montana Siahaan selaku direktur. Adapun, Ponky Nayarana Pudjianto, Peter Fajar, serta Jeny Gono diangkat sebagai dewan komisaris.
Jabatan presdir baru yang dijabat Agung serta posisi direktur yang kini diisi Rita akan efektif setelah uji kelayakan dan uji kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tuntas. "RUPS menyetujui pengangkatan manajemen baru agar pondasi kuat yang sebelumnya dibangun dapat lebih maksimal," katanya, di Jakarta, Kamis (31/5/2018).
Sejalan dengan upaya memperkuat kinerja bisnis melalui revisi susunan direksi tersebut maka Bank MNC meneruskan proses transformasi perusahaan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah nasabah serta nilai transaksi kredit di segmen konsumer dan UKM, maupun korporasi serta komersil.
RUPS Bank MNC juga menyetujui rencana penambahan modal perseroan yang diputuskan pada RUPSLB. Peningkatan modal perseroan ini ditempuh melalui mekanisme rights issue dengan target mencapai Rp500 miliar.
Baca Juga
Direktur Bank MNC Widiatama Bunarto mengatakan, dengan tim manajemen baru serta modal inti yang kuat maka perseroan akan lebih mampu menjalankan fase kedua transformasinya, yaitu focusing the business. "Ke depan, kami akan semakin meningkatkan penetrasi pasar ke konsumer dan ritel yang didukung segmen komersil dan korporasi," tuturnya.
Memulai 2018, perseroan membukukan laba sebesar Rp94,8 pada kuartal pertama tahun ini atau naik 294% secara year on year. Laba berhasil diraup perseroan setelah mengalami kerugian pada akhir tahun lalu. Kenaikan laba siginifikan ini ditopang peningkatan tajam dari laba operasional perseroan yang mencapai Rp126,6 miliar per 31 Maret 2018 atau tumbuh 295% (yoy).
Adapun, dari sisi rasio keuangan tercatat keberhasilan Bank MNC terkait dengan kualitas kredit yang terjaga tampak dari penurunan NPL gross dari 7,23% per akhir tahun lalu menjadi 5,76% per kuartal pertama tahun ini. Sementara itu, rasio aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif juga berhasil diturunkan dari 5,08% menjadi 4,13%.
Perseroan juga berhasil melakukan efisiensi terhadap biaya operasional terlihat dari menurunnya rasio BOPO dari 121,51% (per 31 Maret 2017) menjadi 69,39% (31 Maret 2017).
Dari sisi permodalan, KPMM yang sebesar 13,58% per akhir tahun lalu menjadi 14,59% per 31 Maret 2018 akibat pemilihan aset dan setoran modal serta laba. Proses permodalan bank akan semakin menguat lagi karena perseroan dalam proses rights issue dengan nilai maksimal Rp489 miliar.