Bisnis.com, MAKASSAR - Frekuensi isi ulang mesin ATM yang berada dalam jaringan Bank Mandiri Regional X Sulawesi dan Maluku secara rerata meningkat hingga 50% dari kondisi normal mengikuti aktivitas tarik tunai oleh nasabah jelang Lebaran tahun ini.
Tonggo Marbun, Regional Operation Head Bank Mandiri Regional X Sulawesi dan Maluku, mengemukakan penarikan tunai lewat jaringan ATM mulai terlihat secara signifikan pada pekan ini sejalan dengan pembayaran gaji maupun THR melalui layanan perseroan.
Aktivitas tertinggi terjadi di Kota Makassar yang merupakan pusat perekonomian maupun titik konsentrasi transaksi tunai oleh masyarakat jelang Lebaran, meskipun bakal terurai ke sejumlah kabupaten/kota lain yang menjadi destinasi mudik.
"Pembayaran gaji maupun THR pekan ini jadi pemicunya, frekuensi pengisian ATM naik 50%, paling tinggi itu di Makassar termasuk dari sisi nominal," katanya kepada Bisnis, Selasa (5/6/2018).
Dia menggambarkan, pengisian jaringan ATM perseroan khusus di Makassar saja saat ini telah mencapai Rp284 miliar padahal pada kondisi sebelumnya berada pada kisaran Rp181 miliar.
Kemudian dari sisi kesiapan uang kartal, lanjut Tonggo, perseroan mengalokasikan hingga Rp2,5 triliun untuk mengamankan pasokan uang pada seluruh jaringan ATM maupun kantor cabang di Regional X Sulawesi Maluku khusus periode Lebaran tahun ini.
Penyediaan uang kartal tersebut meningkat hingga 25% dibandingkan dengan periode Lebaran tahun lalu, yang mana langkah tersebut mengikuti tren transaksi tunai yang bergerak cukup aktif.
Menurut Tonggo, alokasi uang kartal (tunai) itu diklaim mampu memenuhi kebutuhan nasabah meski terjadi lonjakan saat jelang Lebaran maupun hingga sepanjang periode libur atau cuti bersama mendatang.
"Selain itu, kami juga menyediakan layanan tunai terbatas pada saat libur Lebaran dan cuti bersama di beberapa jaringan kantor cabang kami. Nasabah tidak perlu khawatir nantinya," ujar dia.
Di sisi lain, perseron juga membuka layanan penukaran uang pecahan kecil bekerjasama dengan Bank Indonesia, baik melalui jaringan kantor maupun pada layanan mobile penukaran yang disediakan Regional X Sulawesi Maluku.
Sebelumnya, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sulawesi Selatan menyediakan uang kartal sebesar Rp3,9 triliun guna memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah tersebut.
Kepala BI Kpw Sulsel Bambang Kusmiarso mengemukakan penyediaan uang kartal tersebut sejalan dengan aktivitas ekonomi masyarakat yang tercermin dari daya beli yang mencatatkan pola peningkatan pada momentum Ramadan hingga Lebaran.
Kondisi demikian membuat penggunaan uang kartal rupiah mengalami peningkatan signifikan, terlebih kecenderungan masyarakat Sulsel masih bertransaksi secara tunai untuk memenuhi kebutuhan pada periode Ramadan maupun jelang Lebaran.
Uang kartal dengan nominal Rp3,9 triliun itu sebagian besar didistribusikan melalui perbankan yang selanjutnya melayani penarikan tunai oleh masyarakat baik melalui kantor layanan bank maupun jejaring ATM.
"Uang kartal ini dialokasikan juga untuk melayani penukaran uang dari masyarakat, baik melalui kas keliling maupun layanan penukaran uang terpadu yang dilaksanakan bersama dengan 30 perbankan," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, alokasi uang kartal untuk penukaran dimaksudkan pula menekan peredaran Uang tidak layak edar (UTLE) serta memfasiltasi masyarakat mendapatkan uang rupiah dengan pecahan kecil.